AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada pameran pertahanan internasional IDEX 2023 di Abu Dhabi, perusahaan ADASI (Abu Dhabi Autonomous Systems Investments) meluncurkan UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) yang dijuluki Jeniah (Peri).
Proyek Jeniah adalah hasil dari upaya penelitian dan pengembangan perusahaan asal Uni Emirat Arab ini selama tiga tahun.
Meskipun ada desas-desus bahwa ADASI mendapat bantuan dari insinyur asal Afrika Selatan setelah perusahaan mereka tutup, seperti dikutip dari Scramble Magazine (27/2).
Jeniah dirancang dengan karakteristik siluman (stealth) untuk melakukan misi serangan darat jauh ke dalam wilayah musuh.
Dalam misi tempurnya, Jeniah dapat beroperasi secara individu maupun terbang formasi dalam kelompok.
Tujuan pengembangan Jeniah adalah untuk menghadapi pertempuran modern, seperti yang terjadi di Perang Rusia-Ukraina, di mana drone serang memainkan peran penting.
Namun ADASI sendiri belum menginformasikan kapan Jeniah akan terbang perdana.
Di IDEX 2023, Jeniah tampil dalam bentuk mock-up.
-RBS-