AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT PAL Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan Uni Emirate Arab (UEA) Marakeb Technologies LLC dalam bidang sistem persenjataan untuk proyek kapal LPD (Landing Platform Dock) pada pameran IDEX 2023 di Abu Dhabi, 20-24 Februari.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyampaikan, kerja sama bilateral tersebut dapat terwujud karena adanya hubungan diplomasi yang terjalin sangat baik antara Indonesia dengan UEA.
Ditambahkan, kerja sama ini menjadi titik awal kerja sama pengembangan alutsista dengan UEA. Kerja sama tersebut tidak hanya berfokus pada combat management system and integration, tetapi memberikan ruang bagi kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan UEA juga mengumumkan telah memberikan kontrak senilai AED 1,5 miliar atau setara 408,32 juta dolar AS kepada PT PAL Indonesia untuk memasok kapal LPD multimisi.
Rencananya, pengerjaan konstruksi kapal akan dimulai di Indonesia pada tahun 2024 dan akan diserahkan ke Angkatan Laut UEA (UAEN) antara tahun 2029-2030.
Sebelumnya, pada 4 Juli 2022, Airspace Review telah memberitakan bahwa PT PAL Indonesia menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan UEA untuk pengadaan enam kapal jenis LPD.
Kontraknya sendiri telah ditandatangani pada 1 Juli 2022, saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Abu Dhabi yang saat itu didampingi oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
PT PAL Indonesia sendiri mulai menawarkan desain LPD-nya kepada Kementerian Pertahanan UEA sejak 2020 sebagai tanggapan atas Permintaan Informasi (RFI) yang dirilis ke beberapa pembuat kapal internasional.
Desain LPD dari PT PAL yang dipilih merupakan varian 163 m. Ini jauh lebih panjang dari versi yang dipesan oleh Angkatan Laut Filipina pada Juni 2022 lalu yakni versi 123 m.
Panjang tambahan badan kapal ini memungkinkan fasilitas pendaratan helikopter yang lebih panjang. Dek belakang bisa memuat tiga helikopter sedang dan hanggarnya dapat menampung dua helikopter sedang.
Kapal juga memiliki payload bays yang dapat disesuaikan kebutuhan misi. Dilengkapi dengan sistem peluncuran dan pemulihan otomatis untuk RHIB (Rigid Hull Inflatable Boats) dan kapal pendarat.
Kapal dapat dipersenjatai dengan meriam 76 mm, stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) dengan kanon 20 mm atau 30 mm, sistem senjata antipesawat jarak dekat, dan lainnya.
LPD 163 ini berbobot perpindahan sekitar 12.500 ton, lebar 24 m, draft 6 m, memiliki kecepatan jelajah 15 knot dan kecepatan maksimum hingga 18 knot.
-RBS-