AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada pameran pertahanan IDEX 2023 di Abu Dhabi, perusahaan Belgia John Cockerill Defense (JCD) dan NIMR dari Uni Emirat Arab, telah menandatangani perjanjian kerja sama peluang pengembangan dan pemasaran bersama Cockerill iX .
Cockerill iX (“i” untuk interceptor dan “X” untuk modular-multi weapon system) merupakan generasi baru kendaraan tempur ringan, dengan mengadopsi desain siluman (stealth), disebut juga sebagai IIFCAV (Integrated Interceptor Fast Combat Armored Vehicle).
Cockerill iX dilengkapi dengan stasiun senjata yang dioperasikan dari jarak jauh yang disimpan di dalam kendaraan saat berkendara, dan dikeluarkan dari atap saat operasi tempur.
Turret tersembunyinya ini dapat dipersenjatai dengan satu kanon otomatis kaliber 25 mm atau 30 mm serta rudal antitank (ATGM).
Untuk sistem penggeraknya, dapat ditenagai oleh mesin termal yang menghasilkan daya 750 hp atau mesin elektrik termal hibrida berdaya 800 hp.
Dapat melaju dengan kecepatan maksimum di jalan datar 200 km/jam dan 160 km/jam dalam kondisi gurun. Jarak jelajah maksimumnya hingga 600 km.
Kendaraan dengan dua awak ini menawarkan perlindungan balistik Level 2 STANAG 4569 yang tahan terhadap tembakan senjata ringan kaliber 5,56 mm dan 7.62 mm.
Sementara perlindungan terhadap ranjau pada STANAG 4569 Level 3 yang tahan terhadap ledakan setara 8 kg TNT di bawah roda dan lantai kendaraan.
Sebagai kendaraan tempur siluman, Cockerill iX menerapkan kamuflase adaptif, modifikasi IR (infra merah) dan jejak akustik.
Mengintegrasikan pula teknologi fusi data multi-sensor (helm cerdas, AI intelijen on-board, kamera, serta sensor LWS, deteksi dan lokalisasi tembakan akustik).
Cockerill iX dirancang sebagai kendaraan pencegat darat untuk pertahanan teritorial, dapat digunakan menyergap dan memburu lawan dengan cepat serta menjalankan misi patroli.
-RBS-