AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Industri kedirgantaraan China (AVIC) mengumumkan pada 21 Februari 2023, pihaknya telah menandatangani perjanjian untuk mengekspor jet latih canggih Hongdu L15 ke Uni Emirat Arab (UEA). Kontrak kesepakatan awal berjumlah selusin L15 dan kemungkinan untuk 36 pesawat tambahan.
Pembelian ini terbilang sebagai kesepakatan bersejarah, karena ini pertama kalinya UEA membeli pesawat buatan China, dimana sebelumnya UEA setia dengan produk Barat, seperti dikutip dari EurAsian Times (22/2).
Dalam pameran IDEX 2023 yang berlangsung di Abu Dhabi pada 20-24 Februari ini, AVIC menghadirkan model skala L15 dengan livery khas Angkatan Udara UEA.
Sebelumnya, China memulai debut jet latih canggih L15 di Dubai Airshow 2021, dengan melakukan demo dinamis unjuk kebolehan.
Dengan keberhasilan ekspor ke UEA ini, diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan jangkauan China untuk penjualan L15 ke negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya.
Sebagai pesawat LIFT (Lead-in fighter Trainer), jet yang dijuluki sebagai ‘Falcon’ ini telah mengadopsi digital quadruple fly-by-wire (FBW), glass cockpit (dua layar multiwarna untuk bagian depan dan belakang), serta kontrol penerbangan hands on throttle and stick (HOTAS).
Dengan L15, siswa pilot akan dapat menyelesaikan pelatihan penerbangan misi dan pelatihan tempur tingkat lanjut, serta menyelesaikan semua kursus pelatihan penerbangan jet dasar.
Berperan sebagai jet tempur ringan, L15 memiliki enam cantelan (empat bawah sayap dan dua ujung sayap) untuk membawa berbagai senjata berupa kombinasi rudal dan bom hingga 3,5 ton.
Untuk karakteristinya, L-15 berdimensi panjang 12,27 m, rentang sayap 9,48 m, tinggi 4,81 m, dan berat tinggal landas maksimum (MTOW) 9.500 kg.
Sebagai tenaga penggerakny berupa dua mesin turbofan pilihan yakni Ivchenko-Progress AI-222K-25 atau seri AI-222-25F.
Pesawat memiliki performa dengan kecepatan maksimum 1.715 km/jam, ketinggian terbang hingga 16.000 m, serta jangkauan operasi 550 km.
-RBS-