AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pertengahan tahun 2023 ini, TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan memperoleh alutsista istimewa yakni sebuah kapal kombatan sekaligus wahana VVIP dan Kepresidenan.
Dinamai sebagai KRI Bung Karno-369, kapal ini merupakan jenis KRH (Korvet Rudal Heli) untuk kebutuhan pergerakan RI-1 di lautan.
KRI Bung Karno juga dapat digunakan pada saat darurat sebagai pos komando bergerak di laut dan keperluan lain termasuk patroli maritim serta dukungan logistik.
KRI Bung Karno dibuat oleh galangan kapal PT Karimun Anugerah Sejati (KAS) yang berlokasi di Batam, provinsi Kepulauan Riau.
Pelaksanaan First Steel Cutting (Pemotongan Pelat Baja Pertama) dan Keel Laying (Peletakan Lunas) kapal ini dilakukan di fasilitas pabrik KAS yang berada di Tanjung Uncang, pada 9 Juni 2022 lalu.
Untuk spesifikasinya, kapal memiliki panjang 73 m dan lebar 12 m. Ditenagai dua mesin diesel berdaya 4.000 KW, dengan kecepatan jelajah 16 knot dan kecepatan maksimal 24 knot.
Sebagai kapal kepresidenan dan VVIP, KRI Bung Karno dilengkapi dengan sistem keamanan tingkat tinggi dan interior yang mewah.
Sebagai kapal kombatan, KRI Bung Karno dipersenjatai dengan meriam kaliber 40 mm dan senjata sekunder kanon 20 mm serta dapat dipersenjatai rudal anti pesawat (SAM).
Di dek belakang kapal, tersedia pula helipad untuk menampung helikopter kelas medium seperti AS 565 Panther milik Puspenerbal.
Kehadiran kapal KRI Bung Karno ini untuk menggantikan posisi KRI Barakuda-633 yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.
KRI Barakuda sendiri adalah jenis Kapal Patroli Cepat (KPC), salah satu varian dari FPB-57 Nav IV buatan PT PAL Indonesia.
Untuk diketahui, semasa tugasnya KRI Barakuda pernah digunakan juga sebagai wahana angkut VVIP dan Kepresidenan, era Presiden RI ke-2 Soeharto pada tahun 1995.
-RBS-