Uni Soviet punya banyak balon mata-mata pada masa Perang Dingin

Balon yang dikembangkan Soviet semasa Perang DinginTV Zvezda

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bila saat ini balon cuaca mapupun balon mata-mata China ramai diperbincangkan gara-gara ketahuan masuk ke wilayah udara Kanada dan Amerika Serikat, maka perlu diketahui bahwa balon semacam ini telah lama digunakan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet secara masif pada masa Perang Dingin.

Uni Soviet bahkan menggunakan balon tak bertenaga Aerostat sebelum Perang Dunia II. Namun balon tersebut hampir tidak disukai sama sekali. Baru pada masa Perang Dingin, peran balon semacam ini kembali booming.

Pada 1950-an, ribuan balon Barat terbang melayang di atas negara-negara Pakta Warsawa, sebagian besar dari mereka terbang ke wilayah Uni Soviet. Dengan adanya balon-balon asing tersebut, Uni Soviet pun mengembangkan pesawat jet pencegat balon.

Tidak hanya itu, Uni Soviet pun mengembangkan balon-balon serupa yang digunakan AS.

Salah satu di antaranya adalah balon Aerostat untuk militer yang dibuat tahun 1956 oleh Biro Desain OKB-424 (disebut juga Biro Desain Otomasi Dolgoprudny/DKBA). Biro ini awalnya mendapat tugas pertama untuk membuat salinan balon pengintai AS yang turun di wilayah Soviet.

Selama 60 tahun berikutnya, DKBA memproduksi sekitar 20 jenis balon baru yang mengambang bebas di udara dengan berbagai kapasitas angkut, mulai dari 11.500 kaki kubik hingga 21.190.000 kaki kubik, yang masing-masing dapat membawa berbagai jenis peralatan misi, tulis The Drive.

Yang terbesar adalah balon Ukolka yang dibuat pada era 1960-an. Balon ini memiliki kapasitas 21.190.000 kaki kubik dan dapat mengangkat muatan seberat 660 pon ke ketinggian 147.600 kaki.

Pertanyaan kita, untuk apa sebenarnya militer menggunakan balon?

Ketika Soviet kembali menggunakan balon militer skala besar dalam Perang Dingin, beberapa tipe utama terlihat tampak menonjol.

Dua balon tempur, BAB-325 (Boyevoi Aerostat, Blizhniy; combat aerostat, jarak pendek) dan BAD-3500 (Dalniy, jarak jauh), yang diperkenalkan pada tahun 1960, dipersenjatai dengan bom pembakar.

Yang lebih kecil membawa 220 pon bom, yang lebih besar membawa 2.650 pon bom.

Balon BAB-325 dan BAD-3500 diproduksi secara massal oleh pabrik helikopter Rostov-on-Don, yang sekarang menjadi perusahaan Rostvertol, bagian dari Russian Helicopters.

Balon pengintai foto AF-3 (Aerostat Fotorazverdchik) sangat banyak digunakan.

Balon ini beroperasi dengan prinsip bumerang. Setelah mengambil foto, balon kembali ke wilayahnya sendiri menggunakan berbagai aliran udara di ketinggian berbeda.

Balon pun digunakan untuk misi propaganda atau hasutan. Balon agitasi pertama, atau AG-1 (Agitatsionnyi), membawa selebaran propaganda seberat 11 pon dan menyebarkannya pada jarak hingga 250 mil.

AG-6M berikutnya, yang masih beroperasi, memiliki jangkauan strategis. Balon ini dapat mengirimkan 120.000 selebaran (dengan berat total 440 pon) dengan jarak hingga hampir 10.000 mil dan menyebarkannya dari ketinggian 16.000 kaki, mencakup sekitar 50 mil persegi.

Serupa dalam konstruksi dengan balon agitasi, tetapi membawa muatan yang berbeda, adalah balon pengacau pasif ARP (Aerostat Radio-Pomekh) yang menjatuhkan sekam – kumpulan bahan reflektif radar yang dapat membutakan dan membingungkan radar dan operatornya.

Yang juga masih beroperasi adalah balon yang menggabungkan fungsi jamming dan agitasi, ARP-AGM. Balon ini dapat mengirimkan 220 pon sekam atau selebaran propaganda hingga sejauh 620 mil.

Tujuan lain dari penggunaan balon militer, adalah sebagai target selama latihan atau sebagai umpan dalam konflik.

Balon Soviet pertama kali digunakan sebagai target ketinggian tinggi dalam latihan pertahanan udara pada tahun 1961.

Balon target Au-23 kecil dari perusahaan Augur saat ini digunakan untuk latihan artileri pertahanan udara dan rudal antipesawat.

Digantung di bawah balon adalah reflektor sudut dengan penampang radar yang berbeda, mulai dari 19 hingga 430 kaki persegi, meniru berbagai pesawat.

Perlu diingat bahwa pengembangan balon oleh Uni Soviet di masa Perang Dingin, juga tidak terlepas dari upaya Amerika Serikat yang memata-matai Soviet menggunakan balon.

Di masa modern ini, kemungkinan besar penggunaan balon akan dibangkitkan lagi untuk berbagai kepentingan.

Nah, apakah Rusia sebagai penerus Soviet menggunakan balon militer?

Baru-baru ini, muncul laporan dari Ukraina yang menunjukkan bahwa balon Rusia yang dilengkapi dengan reflektor radar digunakan dalam konflik.

Balon tersebut digunakan untuk membingungkan sistem radar Ukraina.

Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim bahwa beberapa balon ini telah dijatuhkan oleh pasukannya.

Setelah itu, Rusia beralih menggunakan serangan menggunakan drone kamikaze tipe Shahed yang dipasok oleh Iran.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *