AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – TNI Angkatan Udara telah menyiapkan dua pesawat, terdiri dari satu Boeing 737 dan satu C-130 Hercules, untuk diberangkatkan ke Turkiye pada hari Sabtu (11/2/2023) guna mendukung pemerintah untuk mengirimkan Tim SAR gabungan dan bantuan logistik ke Turkiye.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Staf Angktan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di sela Rapim TNI AU di Gedung Puri Ardya Garini, Jakarta Timur, Jumat.
“TNI AU mendukung pemerintah untuk mengirim bantuan Pemerintah RI ke negara sahabat Turki yang akan dilaksanakan besok, akan diberangkatkan satu pesawat Boeing 737 dan satu pesawat Hercules,” ujar Kasau.
Ditambahkan bahwa pengiriman bantuan ini akan dikoordinir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kita akan membantu mengirimkannya, di kirim ke Turki,” lanjut Fadjar.
Seperti diketahui, wilayah selatan Turkiye dan Suriah diguncang gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 pada Senin dini hari.
Bencana alam ini telah mengakibatkan belasan ribu orang meninggal dunia.
Sebelumnya pada hari Rabu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) menyatakan akan mengirimkan 47 personel SAR gabungan ke Turkiye untuk membantu pencarian korban gempa dahsyat di negara itu.
Hal itu dikatakan Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Agus Haryono.
Ia menyampaikan, tim SAR gabungan yang akan dikirim ke Turkiye terdiri dari personel Basarnas, TNI-polri, dan Kementerian Kesehatan.
“Kita akan kirimkan satu tim SAR gabungan 47 orang terdiri dari tim Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Kesehatan. Kita akan memberikan bantuan pencarian dan penyelamatan korban yang diperkirakan masih tertimpa bangunan atau gedung runtuh,” ujar Agus.
Seluruh personel tersebut, kata Agus, akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menggunakan pesawat TNI AU.
Ditambahkan, mereka yang diberangkatkan telah memenuhi kualifikasi medium class dari INSARAG (International SAR Advisory Group), badan di bawah PBB yang menangani masalah gempa.
“Kita sudah di ases sama tim INSARAG, kemampuan kita baik dari sisi manajemen, search and rescue, sarana dan prasarana, peralatannya medisnya dan sebagainya. Semuanya sudah dinilai oleh mereka dan sudah dinyatakan memenuhi persyaratan, sehingga kita sudah bisa diperbantukan untuk membantu saudara kita,” kata Agus.
Dalam pemberangkatan ini, Tim SAR gabungan juga akan membawa berbagai alat pertolongan seperti life detector untuk mendeteksi panas tubuh, peralatan bridging dan cutting guna memotong beton, dan anjing pelacak dari Direktorat Polisi Satwa Mabes Polri.
Tim juga akan membawa alat pendeteksi getaran untuk memantau gempa susulan.
-Poetra-