AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Rakyat Vietnam (VPAF) saat ini diperkuat dengan pesawat tempur buatan Rusia (sebelumnya Uni Soviet), yakni Sukhoi Su-22M3K/Su-22M4, Su-27SK/UBK dan Su-30MK2.
Khusus mengenai keluarga Su-22M/M4, sebuah di antaranya milik Resimen 921 AU Rakyat Vietnam beberapa hari lalu jatuh di provinsi pegunungan utara Yen Bai pada hari Selasa (31/1) yang menewaskan pilotnya.
Diketahui, VPAF mengoperasikan 34 unit keluarga Su-22 yakni varian Su-22M3K (NATO sebagai Fitter-J) dan varian Su-22M4 (NATO sebagai Fitter-K).
Kedua pesawat tergolong dari jet tempur/serang generasi tua, yang diproduksi mulai akhir 1970-an untuk Fitter-J dan awal 1980-an untuk Fitter-K.
Mengenai spesifikasinya, Su-22M3/M4 diawaki oleh seorang pilot, memiliki dimensi panjang 19 m, rentang sayap 13,6 m, dan tinggi 5,1 m.
Jet dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 19.430 kg ini dibekali sebuah mesin turbojet Lyulka AL-21F-3 berdaya dorong kering 76,4 kN dan 109,8 kN dengan afterburner.
Pesawat memiliki performa dengan kecepatan maksimum 1.400 km/jam terbang di atas permukaan laut dan 1.860 km/jam pada ketinggian hingga 14.200 m.
Jarak tempur Fitter-J/K sekitar 1.150 km dengan membawa muatan senjata 2.000 kg atau terbang feri sejauh 2.300 km.
Sebagai persenjatan tetapnya, Fitter-J/K dibekali dua kanon Nudelman-Rikhter NR-30 kaliber 30 mm dengan 80 peluru per senjata
Tersedia total 12 belas gantungan senjata yang dapat mengangkut kombinasi beragam persenjatan hingga berat 4.000 kg.
Di antara persenjatan yang dibawa yakni rudal udara ke udara K-13, R-60 dan R-73 dan jenis rudal udara ke permukaan Kh-23 Grom, Kh-25 ML, Kh-29 L/T/D.
Lalu rudal antiradiasi Kh-58, Kh-27 PS dan Kh-28 serta bom konvensional dan bom berpemandu laser serta tabung peluncur roket S-5 , S-8 dan S-13.
-RBS-