Transfer F-16 ke Ukraina mustahil tanpa persetujuan AS, Prancis: Kami punya tiga syarat

ASMP-AAAE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mentransfer jet tempur F-16 oleh negara-negara pengguna ke Ukraina mustahil dilakukan tanpa izin dari Amerika Serikat.

Sementara Presiden Joe Biden sendiri telah menyatakan bahwa AS tidak akan mengirim pesawat tempur tersebut ke Ukraina.

Beberapa hari lalu diberitakan, Belanda dan Denmark tidak menutup kemungkinan untuk mentransfer F-16 mereka ke Ukraina. Namun, kedua pemerintah negara tersebut menyatakan bahwa semuanya harus ada izin terlebih dahulu dari AS.

Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sébastien Lecornu dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Ukraina Alexy Reznikov di Paris pada hari Selasa menyatakan, Prancis tidak punya pantangan untuk mengirim jet tempur ke Ukraina. Meski begitu, ada tiga hal yang harus dipenuhi.

“Dalam masalah ini, kami mengandalkan tiga kriteria,” kata Lecorneau mengutip pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron sehari sebelumnya.

Dikatakan bahwa Presiden Macron akan menyetujui pengiriman jet tempur apabila ada kegunaan dan keefektifannya untuk Angkatan Udara Ukraina, tidak menimbulkan eskalasi perang yang lebih besar, dan tidak menyebabkan melemahnya kemampuan pertahanan militer Prancis.

Inggris, negara sekutu lainnya, telah menyatakan menolak untuk mengirimkan pesawat tempurnya ke Ukraina.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan tidak praktis untuk mengirim jet tempur Inggris ke Ukraina sekarang.

“Jet tempur Typhoon dan F-35 Inggris sangat kompleks dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk belajar menerbangkannya. Mengingat hal ini, kami yakin pengiriman pesawat ini ke Ukraina tidak praktis,” kata juru bicara itu menyebut dua nama pesawat tempur milik Inggris.

Meski demikian, lanjutnya, Inggris akan terus memberikan dan mempercepat dukungan militernya ke Ukraina.

Permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai pesawat tempur, menurut informasi yang diberitakan Bulgarian Military akan dibahas pada pertemuan berikutnya di Jerman.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *