AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Denmark memutuskan untuk mengakuisisi sistem artileri baru ATMOS (Autonomous Truck Mounted Howitzer System) dari Israel untuk menggantikan 19 Caesar 155 mm yang telah disumbangkan ke Ukraina.
Hal ini dinyatakan oleh Kementerian Pertahanan Denmark pada 26 Januari 2023.
Saat ini Agen Pengadaan Angkatan Bersenjata Denmark sedang melakukan negosiasi dengan pihak Israel untuk mendapatkan 19 sistem ATMOS.
Diharapkan, pengiriman pertama ATMOS dari Israel dapat dilakukan selambatnya akhir tahun ini atau awal tahun depan untuk mempertahankan kemampuan tempur pasukan artileri Denmark.
Kementerian Pertahanan Denmark sebenarnya menerima tawaran menarik secara finansial dari Prancis untuk melanjutkan pengadaan Caesar 155 mm.
Akan tetaapi, Nexter sebagai produsen Caesar tidak akan dapat mengirimkan SPH ini secepat yang diinginkan Denmark.
Howitzer Caesar sendiri telah terbukti efektif di medan perang di Ukraina. Angkatan Bersenjata Denmark juga sudah terlatih menggunakan alat perang artileri ini dibanding sistem ATMOS dari Israel.
ATMOS dikembangkan oleh Elbit Systems untuk Pasukan Pertahanan Israel.
Sistem ini menampilkan howitzer 155 mm yang dipasang pada sasis truk berat dan mampu beroperasi sepenuhnya secara otonom, termasuk navigasi, akuisisi target, dan penembakan.
Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk dioperasikan dari jarak jauh dan dirancang untuk memberikan dukungan tembakan yang cepat dan akurat kepada pasukan darat di berbagai medan dan kondisi cuaca.
ATMOS menggunakan meriam howitzer 155 mm/L52 yang mampu menembakkan semua amunisi 155 mm standar NATO .
Meriam ini memiliki jarak tembak maksimum 30 km dengan proyektil HE (Peledak Tinggi) standar, 41 km dengan proyektil jarak jauh, dan 56 km dengan proyektil berbantuan roket.
-JDN-