Ukraina: T-14 Armata banyak masalah dan cacat produksi

T-14 Armata_2Istimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia diberitakan akan mengerahkan tank terbaru dan paling canggihnya yaitu T-14 Armata ke medan perang Ukraina.

Seperti diketahui, Kremlin menyebut T-14 sebagai tank terbaik dunia. Media pemerintah Rusia menulis, Armata yang sepenuhnya digital dapat menembakkan peluru yang mampu menghancurkan kendaraan tempur apa pun di Bumi.

Tank ini dilengkapi dengan baju besi yang mampu mengalahkan amunisi yang datang. Awaknya berada di kabin ber-AC yang tahan terhadap radiasi.

Perangkat sensor yang menghadap ke atas, yang dipasang pada Armata, menggunakan kecerdasan buatan sehingga dapat melemparkan granat pencegat ke udara di atas turret.

Hal itu untuk menangkal serangan senjata antitank seperti Javelin, TOW-2, NLAW, maupun rudal.

Terlepas dari segala kehebatan tank Armata yang dikampanyekan oleh Rusia, Kementerian Pertahanan Inggris justru menilai bahwa penyebaran T-14 akan mendatangkan risiko yang tinggi bagi Rusia.

Dikatakan bahwa sebelas tahun pengembangan tank ini telah mengalami penundaan, pengurangan ukuran armada yang direncanakan, dan laporan masalah manufaktur.

“Jika Rusia menyebarkan T-14, kemungkinan besar itu terutama untuk tujuan propaganda. Produksi mungkin hanya sedikit, sementara komandan tidak mungkin mempercayai tank ini dalam pertempuran,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam pernyataannya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anatoliy Herashchenko dalam pernyataan pada 3 Januari lalu mempertanyakan kemampuan Kremlin untuk menurunkan tank Armata dalam jumlah yang berarti.

Ia mengatakan, di antara alasan utama untuk produksi tank Armata yang sangat terbatas yang dirahasiakan oleh Kremlin, adalah karena desain tank tersebut yang buruk.

Ditandaskan bahwa Armata telah mengalami banyak cacat teknis. Sebab, pengembangan tank ini telah terkendala banyak hal.

“Tidak adanya elektronik impor dari Barat, pengiriman komponen tank diblokir oleh Jerman dan Jepang akibat sanksi,” kata Herashchenko seperti dikutip Kiev Post.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *