AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komando Utama Pasukan Udara Pasifik (PACAF) Angkatan Udara AS (USAF) melakukan pengujian pertama untuk memvalidasi taktik, teknik, dan prosedur (TTP) melawan perang kimia.
Tes dilakukan oleh tim gabungan PACAF yang terdiri dari para ahli materi pelajaran dan perwakilan lainnya yang dikerahkan di Pangkalan Udara USAF Kunsan di Korea Selatan.
Pengujian ini dilakukan sebagai bagian dari program perlindungan awak pesawat yang canggih, untuk memastikan bahwa para kru memiliki akses yang memadai ke peralatan pelindung kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (CBRN).
Selain itu, pengujian ini juga untuk memastikan bahwa teknik-teknik CBRN yang diterapkan oleh pasukan dimodernisasi dan dapat secara efektif memerangi ancaman di masa depan.
Kepala Manajer Fungsional Komando Peralatan Awak Pesawat PACAF Sersan Staf Charles Hall mengatakan, alat pelindung CBRN kru dan pilot USAF saat ini efektif, tetapi membatasi pergerakan dan memberatkan sehingga menghambat efektivitas tempur.
USAF kemudian mengalokasikan anggaran sekitar 16 juta USD untuk melakukan survei terhadap pesawat, uji darat dan udara di berbagai platform untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif.
Tes dilaksanakan dalam lingkungan simulasi yang penuh dengan bahan kimia agar para peneliti dapat menyempurnakan TTP untuk mempertahankan kesiapan tempur. Hal ini guna mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, kata PACAF.
Manajer Komando PACAF AFE Sersan Senior Ryan Rios menyatakan, dengan integrasi data dan penyempurnaan TTP, komandan wing akan memiliki informasi tambahan untuk membantu mereka membuat keputusan sulit di saat perang CBRN terjadi.
-Poetra-