AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) akan mengganti seluruh jet tempur tua di lima Komando Teater-nya dengan jet tempur modern yang canggih, J-16.
Media China melaporkan, saat ini J-16 telah ditempatkan di Tibet dan Xinjiang. Artinya seluruh lima Komando Teater PLA telah mendapatkannya.
Di antara pesawat tempur tua yang akan dihapus dan digantikan oleh J-16 adalah J-7 dan J-8. Kedua pesawat ini dibuat China berdasarkan basis dari MiG-21 di era 1950-an.
Fu Qianshao, spesialis pemerhati PLAAF mengatakan, pesawat militer China seperti J-7 dan J-8 sudah tidak cukup untuk menghadapi tantangan keamanan global yang semakin meningkat.
J-16 dinilai sangat cocok dan mampu mengimbangi pesawat-pesawat barat dengan kecanggihan yang dimilikinya. Khusunya, untuk menjaga Laut China Selatan dan Laut China Timur dari konflik dengan negara-negara lain.
J-16 adalah salah satu dari banyak pesawat yang dikembangkan China dari Su-27, jet tempur andalan Uni Soviet/Rusia. Pesawat ini telah berdinas di layanan PLAAF sejak tahun 2016.
Pesawat buatan Shenyang ini telah dilengkapi dengan avionik yang canggih serta radar AESA (active electronically scanned array).
Persenjataannya pun mumpuni, yakni beragam rudal termasuk rudal jarak jauh.
Meskipun dianggap sebagai pesawat generasi 4,5, J-16 memiliki sejumlah keunggulan yang dapat mengungguli lawan-lawannya.
China disinyalir telah membuat 245 unit J-16 sebagai pendamping jet tempur generasi kelima J-20 Mighty Dragon.
-JDN-