AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Otoritas intelijen Amerika Serikat prihatin terhadap perwira Angkatan Bersenjata/Angkatan Udara Israel (IDF/IAF) yang menggunakan mobil buatan China.
Disebutkan bahwa mobil buatan China dengan sistem multimedia canggih dapat menandai informasi sensitif dari ponsel yang digunakan perwira IDF/IAF di kendaraan dan kemudian menyimpannya di jaringan cloud yang dapat digunakan oleh intelijen China, seperti diberitakan The Jerusalem Post (6/1).
Kekhawatiran AS itu berkaitan erat dengan sistem dan informasi teknologi canggih yang ada pada jet tempur F-35I Adir khususnya, yang sangat dijaga kerahasiaannya.
Maka tidak heran bila AS hanya akan menjual pesawat tempur F-35-nya kepada negara-negara yang dijamin dapat menjaga dan tidak akan membocorkan rahasia F-35.
Seperti diketahui, Washington telah menunda penjualan 50 F-35A kepada Uni Emirat Arab lantaran negara kaya itu berhubungan erat dengan China.
AS juga telah menendang Turki dari pengguna F-35 karena Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Dikhawatirkan rahasia F-35 akan terbongkar dengan Turki mengoperasikan S-400.
Terhadap keprihatian yang disampaikan AS terkait penggunaan mobil buatan China oleh sejumlah perwira IDF/IAF, Israel menyatakan bahwa informasi sensitif ditransfer ke sistem jaringan cloud Israel yang aman dan terjamin.
Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran informasi itu akan bocor ke intelijen China hanya karena perwira Israel menggunakan mobil buatan Negeri Tirai Bambu.
-Poetra-