Setelah Marinir, AD Filipina juga akan dapatkan rudal BrahMos dari India

BrahMos versi daratIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 28 Januari 2022 tahun lalu, Departemen Pertahanan Nasional (DND) telah menandatangani perjanjian senjata dengan India untuk pengadaan rudal supersonik BrahMos dari India.

Sebelumnya, pada 31 Desember 2021, perwakilan Brahmos Aerospace Pvt Ltd menerima Notice of Award (NOA) untuk proyek senilai 374.9 juta dolar AS.

Kontrak ini mencakup setidaknya tiga baterai terdiri dari tiga unit penembakan bergerak, ditambah komando & kontrol, radar, kendaraan, dan unit pendukung.

Setiap unit tembak bergerak memiliki tiga rudal supersonik antikapal BrahMos dengan jangkauan maksimum sekitar 290 km.

Baterai tersebut akan dioperasikan oleh Batalion Shore-Based Anti-Ship Missile (SBASM) dari Resimen Pertahanan Pesisir Korps Marinir Filipina.

Selain Marinir Filipina, dilaporkan pada bulan Oktober 2019, Angkatan Darat Filipina juga telah berdiskusi dengan India untuk kemungkinan penjualan rudal BrahMos di bawah Proyek Akuisisi Sistem Rudal Berbasis Darat (LBMS).

Sistem ini rencananya akan dioperasikan oleh Baterai Sistem Rudal Berbasis Darat ke-1 Resimen Artileri Angkatan Darat, yang juga mulai diaktifkan pada Oktober 2019.

Selanjutnya pada 21 Januari 2022, Angkatan Darat Filipina mengumumkan rencana untuk membeli dua sistem rudal permukaan ke permukaan BrahMos sebagai bagian Proyek Horizon-3 dari Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina yang Direvisi (R-AFPMP) 2023-2027.

Mengenai BrahMos, pengembangan rudal ini hasil kolaborasi antara Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) bersama NPO Mashinostroyeniya Rusia. Proses manufakturnya dijalankan oleh BrahMos Aerospace Ltd.

Untuk spesifikasinya, rudal BrahMos memiliki berat 3.000 kg, panjang 8,4 m, dan diameter 60 cm. Rudal dibekali dengan hulu ledak seberat 200 kg.

Rudal didorong mesin Solid Rocket Booster pada tahap 1 dan Liquid Rocket Ramjet pada tahap 2, dapat melaju pada kecepatan 3 Mach lebih.

Rudal ditembakkan hingga ketinggian 15 km dan selanjutnya meluncur dengan sea skimming serendah 3-4 m. Jangkaunnya mencapai 500 km, sementara untuk versi ekspor hanya 290 km.

Rudal BrahMos menggunakan sistem bimbingan mid-course kombinasi INS dan SatNav, terminal radar homing aktif dengan tingkat kesalahan melingkar (CEP) hanya 1 m saja.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *