AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dikabarkan beberapa pejabat pertahanan Filipina telah menghadiri uji tembak rudal KTSSM dari sebuah peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo pada 21 Desember 2022 langsung di Korea Selatan.
Diketahui, Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) kini sedang mempersiapkan daftar baru akuisisi alutsista di Program Modernisasi AFP, Horizon-3, yang salah satunya pengadaan MLRS.
Mengenai spesifikasinya, K239 Chunmoo MLRS incaran Filipina ini memiliki berat kisaran 25 ton. Panjangnya 9 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3 m. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tiga awak.
Kendaraan pengusung roketnya berpenggerak 8X8, dibekali mesin diesel berdaya 400 hp, mampu melaju pada kecepatan maksimum 80 km/jam dan jangkauan operasi 800 km.
Untuk senjatanya, K239 Chunmoo dibekali rak senjata dengan pilihan berupa roket kaliber 130 mm (20 roket) lalu 227 mm (12) dan 239 mm (12).
Roket berpemandu terbaru dan terbesar adalah KTSSM yang memiliki diameter 60 cm, dapat dibawa dua unit dalam rak peluncur K239 Chunmoo.
Jarak tembak efektif roket 130 mm mencapai 36 km, lalu 45 km untuk roket 227 mm, dan 80 km dengan roket berpemandu 239 mm.
Sementara untuk KTSSM jarak tembak efektifnya mencapai 180 km untuk varian Block-1 dan 290 km untuk Block-2.
Selain digunakan di dalam negeri oleh Angkatan Darat dan Korps Marinir Korea Selatan, K239 Chunmoo juga telah diekspor ke Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 12 sistem.
Calon pengguna terbaru K239 Chunmoo adalah Polandia.
Pada Oktober 2022 lalu, sebuah perjanjian ditandatangani untuk mengirimkan 288 unit K-MLRS ke Angkatan Darat Polandia.
-RBS-