AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com – Kementerian Pertahanan Rusia pada 1 Januari 2023 mengklaim telah menghancurkan fasilitas produksi kendaraan udara tak berawak milik Ukraina, yang disebut sebagai tempat modifikasi Tu-141 menjadi drone kamikaze.
Tindakan ini dimaksudkan Rusia guna mencegah Ukraina menggunakan drone serang maupun drone kamikaze untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Penghancuran fasilitas produksi drone Ukraina ini terkait dengan digunakannya drone intai tua Tu-141 yang telah dimodifikasi menjadi drone kamikaze untuk menyerang pangkalan udara Rusia.
Sebelumnya, pada 5 Desember 2022, militer Ukraina menggunakan Tu-141 untuk pertama kalinya menyerang sasaran di pangkalan udara penting Rusia di distrik Saratov dan Ryazan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebuah drone dengan karakteristik Uni Soviet digunakan menyerang pangkalan pembom strategis AU Rusia yang menimbulkan kerusakan pada dua pesawat pembom Tu-22M3.
Rusia kembali menuduh Ukraina pada 23 Desember 2022 yang menyerang pangkalan udara Engels di wilayah Saratov menggunakan Tu-141. Serangan itu mengakibatkan tiga prajurit tewas, tetapi tidak ada kerusakan pada peralatan militer.
Dalam serangan terbaru Rusia, Jenderal Valery Zaluzhny, Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina, melaporkan bahwa 20 rudal jarak jauh diluncurkan oleh Rusia dari pembom strategis dan peluncur berbasis darat.
Jenderal Zaluzhny menyatakan bahwa sebanyak 12 rudal berhasil dicegat oleh pertahanan udara Ukraina, seperti dikutip dari Military Cognizance (2/1).
-RBS-