AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Memasuki tahun baru 2023, Angkatan Darat AS (US Army) segera mengumumkan pemenang dari program Kendaraan Tempur Berawak Opsional (OMFV) pengganti M2 Bradley IFV (Infantry Fighting Vehicle).
US Army akan memilih dua vendor sebagai finalis guna membangun sebanyak 14 prototipe kendaraan untuk evaluasi lebih lanjut.
Diketahui, M2 Bradley telah beroperasi sejak1981. Kendaraan ini didapuk untuk mengangkut pasukan infanteri di medan perang, memberikan dukungan tembakan, maupun menghancurkan kendaraan tempur musuh.
Terdapat empat kandidat untuk program OMFV ini. Mereka adalah Oshkosh Defense/Hanwa, BAE Systems, General Dynamics Land Systems (GDLS), dan American Rheinmetall Vehicles (Raytheon/Rheinmetall).
Sebelumnya, pada 29 Maret 2019, US Army mengeluarkan Request for Proposal kepada industri untuk program OMFV.
Persyaratan yang ditetapkan antara lain kendaraan harus agresif dan dapat dipindahkan lewat udara menggunakan pesawat angkut C-17 sebanyak dua kendaraan.
Juga kemungkinan untuk mengakomodasi lapis baja tambahan, dibekali kanon 30 mm atau 50 mm, dan perangkat FLIR (forward looking infrared) generasi kedua atau generasi ketiga.
Dari empat kandidat, pertama BAE Systems yang mengajukan ranpur CV-90 generasi kelima, dibekali kanon 35 mm atau 50 mm yang disediakan oleh Northrop Grumman.
CV-90 menampilkan Iron Fist Active Protection System (APS) buatan IMI Israel. Kabinnya menampung tiga orang awak dan lima prajurit infanteri.
Kontestan kedua GDLS mengusulkan ranpur Griffin III, yang menggunakan sasis kendaraan pengintai Ajax buatan Inggris.
Griffin III dipasangi kanon 50 mm dan dapat menampung APS dan membawa kendaraan udara tak berawak (UAV). Kabinnya menampung dua orang awak dan enam prajurit infanteri.
Peserta ketiga Raytheon/Rheinmetall yang menawarkan ranpur Lynx. Dibekali kanon 50 mm juga mengakomodasi perangkat APS dan membawa UAV. Kabinnya menampung tiga awak dan enam prajurit infanteri.
Terakhir, adalah Oshkosh Defense bermitra dengan perusahaan Hanwha Defense USA, mengajukan ranpur berbasis Redback buatan Hanwa Korea Selatan.
Redback dibekali kubah senjata (turret) SAMSON buatan Rafael Israel yang dipersenjatai dengan kanon 30 mm. Kabinnya menampung tiga awak dan delapan prajurit infanteri.
-RBS-