AIRSPACE REVIEW (airspce-review.com) – Kementerian Pertahanan Jepang bersiap untuk mengembangkan rudal hipersonik dalam negeri yang akan beroperasi pada tahun 2035 dan mampu mencapai target hingga 3.000 km jauhnya.
Jika ditempatkan di ujung paling selatan Jepang, rudal tersebut dapat digunakan untuk menyerang apa pun di Korea Utara dan sebagian besar daratan China.
Badan Akuisisi, Teknologi & Logistik Jepang (ATLA) dipercaya untuk mengembangkan peluru kendali hipersonik yang mampu menyerang kapal atau target darat tersebut.
Pekerjaan pengembangan rudal baru ini telah dimulai pada 2019. ATLA saat ini sedang dalam tahap pengembangan mesin scramjet bersama dengan perusahaan lokal Mitsubishi Heavy Industries.
Misil hipersonik Jepang ini akan melaju dengan kecepatan 5 Mach atau setara 6.174 km/jam, membuatnya sulit dicegat sistem rudal pertahanan udara modern sekalipun.
Meski masuk akal, pengembangan rudal hipersonik Jepang juga menunjukkan perubahan signifikan dalam politik dalam negeri, seperti dikutip dari Military Cognizance (01/01).
Alih-alih hanya berkonsentrasi pada peningkatan kemampuan pertahanan, Partai Demokratik Liberal yang berkuasa menyerukan penciptaan senjata dengan kemampuan untuk menyerang fasilitas musuh.
Disebutkan, Jepang harus memiliki senjata yang menyerang dan menghancurkannya musuh terlebih dahulu, ini akan lebih baik daripada menunggu misil musuh tiba.
Namun, partai-partai yang lebih kecil menegaskan bahwa kepemilikan kemampuan ofensif Jepang melanggar Konstitusi pasifis.
Saat ini, negara yang telah memiliki atau tengah mengembangkan rudal jelajah hipersonik adalah Rusia, Amerika Serikat, China, dan Korea Utara.
-RBS-