AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Seperti diduga banyak pihak, Sikorsky (bagian dari Lockheed Martin) secara resmi pada 28 Desember 2022 telah mengajukan protes atas terpilihnya Bell V-280 Valor dalam program Future Long Range Assault Aircraft (FLRAA) Angkatan Darat AS (US Army).
Pesawat tiltrotor itu akan menggantikan seluruh helikopter utilitas UH-60 Black Hawk buatan Sikorsky.
Sikorksy dalam kontes FLRAA bekerja sama dengan Boeing mengajukan helikopter koaksial Defiant X.
Heli ini telah dinyatakan kalah dari V-280 oleh US Army kalah pada awal Desember 2022.
Kontrak awal sebesar 232 juta USD selanjutnya diberikan kepada Bell.
Kontrak ini mencakup desain digital akhir Valor yang dihasilkan Bell sebagai hasil dari periode pengujian penerbangan dan kampanye pengembangan pesawat selama lima tahun.
Protes yang diajukan oleh Sikorsky ini secara otomatis menghentikan sementara pekerjaan pada program FLRAA di Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO).
GAO menyatakan akan mempertimbangkan keberatan Sikorsky terhadap keputusan US Army.
“Berdasarkan tinjauan menyeluruh atas informasi dan umpan balik yang diberikan oleh Angkatan Darat, Lockheed Martin Sikorsky, atas nama Tim DEFIANT, menentang keputusan FLRAA,” kata Presiden Sikorsky Paul Lemmo dalam pernyataannya.
Ia menandaskan bahwa proposal dari Sikorsky tidak dievaluasi secara konsisten untuk memberikan nilai terbaik demi kepentingan Angkatan Darat, prajurit, dan pembayar pajak Amerika.
-Poetra-