AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejak dimulainya perang antara Rusia dengan Ukraina pada 24 Februari 2022, dikabarkan lusinan senjata Rusia telah jatuh ke tangan Amerika Serikat.
Berkat bantuan Angkatan Bersenjata Ukraina, Washington “menangkap” beberapa senjata baru Rusia yang menarik untuk dipelajari, termasuk di antaranya tank tempur utama T-90M Proryv dan heli serang Ka-52 Alligator.
Khusus mengenai Ka-52, Angkatan Bersenjata Ukraina sendiri telah berhasil menangkap dalam kondisi utuh heli Ka-52 dengan nomor ekor 18.
Heli ini salah satu dari 25 heli serang Ka-52 yang berhasil dilumpuhkan pasukan Ukraina sejak perang antara bulan Februari hingga November.
Tidak ada informasi kapan helikopter no 18 itu ditangkap. Kemungkinan ditinggalkan oleh awaknya karena ada gangguan teknis di area Bandara Hostomel (Gostomel).
Diketahui, lapangan terbang ini digunakan pada bulan-bulan pertama invasi Rusia untuk menyerang posisi pasukan Ukraina di sekitar ibu kota Kyiv.
Belakangan hari, pasukan Ukraina berhasil merebut kendali atas bandara tersebut, di mana pasukan Rusia telah mundur dan berkonsentrasi bertempur di wilayah Timur dan Selatan Ukraina.
Heli Ka-52 nomor 18 kini tak diketahui rimbanya, diperkirakan sudah tak ada lagi di Ukraina.
Mungkin telah berada di suatu tempat di pangkalan militer sementara di Republik Ceko dan Polandia, seperti diberitakan oleh Bulgarian Military pada 29 Desember 2022.
Ka-52 ini pasti akan menarik bagi Amerika Serikat, karena helikopter ini mengusung teknologi yang unik.
Ka-52 yang berawak dua ini dikembangkan berdasarkan heli Ka-50 Black Shark berawak tunggal. Ka-50 sendiri mulai dikembangkan sebelum Uni Soviet runtuh tahun 1991.
Baik heli Ka-50 maupun Ka-52 dilengkapi kursi lontar, sesuatu yang tidak ada pada heli serang Barat manapun.
Ka-50 dan Ka-52 mengusung teknologi rotor model tumpuk, dengan berputar berlawanan arah. Heli dengan rotor utama koaksial ini tak lagi memerlukan rotor ekor penstabil.
Ka-52 dilengkapi sayap kecil yang masing-masing menyediakan tiga gantungan senjata. Heli dapat membawa rudal antitank atau tabung roket. Total muatan senjatanya hingga 4.000 pon (1.800 kg).
Sementara itu, Rusia sendiri dilaporkan telah mendapatkan roket berpemandu milik HIMARS yang tidak meledak. Juga mendapatkan banyak rampasan rudal antitank Javelin.
Keduanya senjata tersebut dipasok oleh Amerika Serikat.
-RBS-