AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Sistuasi Darurat Rusia telah menerima helikopter berat Mi-25T2 pertamanya yang telah dimodernisasi.
Modernisasi yang dilakukan oleh Russian Helicopters, bagian dari Rostec, pada Mi-26T2 tersebut meliputi peralatan radio-elektronik (avionik) dan glass cockpit.
Avionik mencakup sistem penerbangan dan navigasi modern, sistem navigasi inersia, dan sistem navigasi GLONASS.
Peralatan radio-elektronik onboard dengan autopilot digital tidak hanya dapat memandu Mi-26T2 di sepanjang rute, tetapi juga memberikan pendekatan pendaratan otomatisnya dengan hovering pada ketinggian tertentu.
Dengan modernisasi ini, jumlah awak heli dapat dikurangi dan jaminan penerbangan dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang hari, kata perusahaan.
Heli Mi-26T2 merupakan peningkatan dari Mi-26T. Awak heli ini dikurangi dari lima menjadi tiga orng saja.
Helikopter baru akan dikerahkan di Pusat Penerbangan Penyelamatan Selatan dan akan memberikan keamanan untuk Distrik Federal Selatan dan Tengah.
Mi-26T2 akan digunakan untuk mengangkut peralatan, evakuasi korban, hingga pemadaman kebakaran, kata Alexander Kurenkov, Kepala Kementerian Darurat Rusia.
Heli ini memiliki kapasitas angkut hingga 82 orang dari lokasi bencana. Untuk konfigurasi saniter mampu mengangkut hingga 60 korban dan tiga petugas medis.
Sementara kapasitas angkut kargo mencapai 20 ton, setara dengan kemampuan pesawat C-130J.
Berat lepas landas maksimum (MTOW) helikopter Mi-26T2 adalah 56 ton.
Heli ini dapat menanjak hingga ketinggian 4.600 meter.
Kecepatan jelajah Mi-26T2 adalah 255 km/jam dengan kecepatan maksimum 295 km/jam.
Jangkauan terbang mencapai 800 – 1.905 km.
-JDN-