AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat telah menjanjikan Ukraina untuk memasok sistem pertahanan udara canggih MIM-104 Patriot. Bantuan baru yang akan diberikan senilai 1,84 miliar dolar AS.
Patriot akan melengkapi sistem rudal pertahanan udara militer Ukraina yang sebelumnya telah mendapatkan IRIS-T dan NASAMS.
Namun Patriot ini tidak akan segera tiba di Ukraina, melainkan baru beberapa bulan ke depan. Sebab, sistem akan menjalani proses pengiriman, pengintegrasian, dan pelatihan.
Beberapa ahli mengatakan bila sistem Patriot akan siap secara operasional untuk menjalankan tugasnya di musim panas tahun 2023, seperti dilansir Bulgarian Military (24/12).
Patriot ini kemungkinan besar akan ditempatkan di sekitar wilayah ibu kota Kyiv atau di objek infrastruktur yang sangat penting di beberapa tempat di wilayah Ukraina yang luas.
Pada saat yang sama, berita pengiriman Patriot ini telah memprovokasi Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutnya usang dan tentara Rusia akan menemukan penawar untuk menghancurkannya.
Vladimir Putin menyatakan akan menggunakan rudal jelajah hipersonik baru Zircon yang dapat melesat dengan kecepatan 9 Mach, membuatnya sulit dideteksi kehadirannya dan sulit ditangkal oleh rudal pertahanan Ukraina.
Selain rudal hipersonik yang mahal, bahkan Rusia juga dapat menggunakan drone kamikaze Geran-2. Drone ini terbukti andal dan berbiaya murah untuk memburu sistem Patriot.
Bahkan bila Patriot digunakan untuk mencegat serbuan gerombolan drone kamikaze murah, ini tidak menguntungkan bagi Ukraina, karena tak sebanding dengan harga Patriot yang mahal.
Pertanyaannya adalah, akankah Ukraina menembakkan rudal Patriot senilai 3-4 juta dolar AS melawan drone kamikaze seharga 20.000 dolar saja?
Sebelumnya, militer Rusia juga menggunakan rudal kosong tanpa hulu ledak untuk memancing sistem pertahanan udara Ukraina bereaksi, sehingga diketahui keberadaannya. Dengan cara itu jet tempur Rusia dapat melepaskan rudal anti radiasi dari jarak jauh.
Patriot memang tidak dirancang untuk berperang dengan drone kamikaze atau rudal jelajah kosong seperti yang terjadi di palagan Ukraina saat ini.
Patriot lebih dirancang untuk melawan rudal balistik dan jet tempur musuh.
Tapi Rusia telah cepat belajar, dan mengubah strategi perang mereka.
Setidaknya selama empat bulan belakangan tak lagi mengandalkan jet tempur Su-34 dan Su-35-nya secara langsung.
Di lain pihak, rudal Patriot beberapa kali pernah mengalami kegagalan di Timur Tengah. Tidak bekerja secara maksimal.
Sebagai contoh tatkala Patriot gagal mencegat roket ISIS saat menembaki Zona Hijau di Baghdad. Dua rudal meledak di dekat kedutaan Amerika Serikat.
Lalu, pasukan Houthi Yaman memiliki setidaknya tiga serangan rudal dan drone yang terbukti berhasil melawan Patriot milik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
-RBS-