AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal telah berbicara kepada pemerintah Perancis dengan menyampaikan permintaan untuk memasok tank tempur utama (MBT) Leclerc ke negaranya.
Kantor berita Novosti menulis bahwa Ukraina memutuskan untuk beralih ke Perancis setelah menerima penolakan dari Jerman untuk memasok tank Leopard 2.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan Kyiv belum bisa mendapatkan pasokan tank Leopard 2 dari pemerintah Jerman.
Mengenai Leclerc adalah tank tempur utama generasi ketiga yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Nexter Systems.
Leclerc diproduksi sejak tahun 1991 dan memasuki layanan Prancis tahun 1992 untuk menggantikan AMX 30B2.
Untuk spesifikasinya, Leclerc memiliki panjang 9,8 m, lebar 3,6 m, dan tinggi 2,5 m. Kendaraan diawaki tiga kru yakni pengemudi, komandan, dan juru senjata.
Tank berbobot 56 ton ini ditenagai mesin diesel V8X SACM berdaya 1.500 hp. Kecepatan maksimum 71 km/jam dan jangkaun operasi 550 km.
Persenjataan utamanya kanon GIAT CN120-26/52 kaliber 120 mm dan persenjatan sekunder sebuah senapan mesin M2HB 12,7 mm koaksial dan satu senapan mesin 7,62 mm.
Diketahui, Angkatan Darat Perancis saat ini memiliki 406 unit tank Leclerc, dengan rincian 222 dalam status operasional dan 184 disimpan dalam gudang senjata.
Selain Perancis, tank Leclerc juga digunakan oleh Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 354 tank dan Angkatan Darat Yordania yang mendapatkan 80 unit atas bantuan dari UEA.
-RBS-