AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat melalui Angkatan Udara AS (USAF) telah melakukan uji coba pertama prototipe penuh rudal hipersonik AGM-183A yang diluncurkan dari udara.
Layanan pers Pangkalan Angkatan Udara Eglin yang berbasis di Florida mengatakan, pengujian dilaksanakan menggunakan pesawat pembom B-52H Stratofortress dari Wing Uji ke-412 di Edwards AFB, California.
Uji coba ini merupakan bagian dari program Air-Launched Rapid Response Weapon (ARRW), yaitu senjata reaksi cepat yang diluncurkan dari udara.
“Uji coba ini adalah peluncuran pertama dari prototipe rudal operasional penuh. Uji coba sebelumnya difokuskan untuk membuktikan kinerja pendorong,” kata pernyataan itu.
Dijelaskan, rudal berhasil meluncur dengan kecepatan hipersonik, lebih dari lima kali kecepatan suara atau Mach 5.
Seluruh rangkaian uji coba pertama dikatakan berhasil.
Sementara itu, mengutip pemberitaan TASS dikatakan, Pentagon sebelumnya telah mengadakan uji senjata baru pada bulan Mei dan Juli lalu.
Vladimir Yermakov, Direktur Departemen Kementerian Luar Negeri Rusia untuk Nonproliferasi dan Pengendalian Senjata, menanggapi uji coba itu dengan mengatakan bahwa Rusia berada di depan AS dalam hal pengembangan senjata hipersonik.
Sehubungan dengan risiko yang ditimbulkan oleh penelitian AS terhadap keamanan Rusia, diplomat itu menyebut AS melakukan tindakan destruktif di bidang keamanan internasional selama beberapa dekade terakhir.
-JDN-