AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hubungan militer Polandia dan Korea Selatan belakangan semakin akrab. Setelah memborong K2 MBT, K9 SPH, K239 MLRS, serta jet tempur ringan FA-50, kini Warsawa berniat bergabung dalam proyek jet tempur KF-21 Boramae.
“Saya akan senang jika kami dapat berpartisipasi dalam proyek pesawat tempur KF-21 Korea,” kata Sebastian Hwawek, Kepala PGZ, organisasi negara terbesar untuk industri pertahanan Polandia.
“Jika kami membangun lini produksi komponen KF-21 di Polandia, kami akan dapat menawarkan penjualan yang kuat kepada tetangga kami sebagai bagian dari Uni Eropa,” tambah Hwawek seperti diberitakan Bulgarian Military (9/12).
Keputusan Polandia ini memungkinannya menjadi mitra penting bagi KAI (Korea Aerospace Industries) untuk masuknya KF-21 Boramae ke pasar Eropa.
KF-21, yang berhasil melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Juli 2022, sedang dikembangkan Korea Selatan dalam kemitraan dengan Indonesia.
Tetapi Indonesia diberitakan masih punya masalah dengan Korea Selatan karena baru membayar sebagian kecil dari kontribusi pembangunan yang dijanjikannya.
Kehadiran Polandia disebut bisa menjadi napas segar bagi KAI untuk bisa memperluas pasar ekspor jetnya generasi keluar negeri, selain Indonesia dan Filipina yang menjadi targetnya.
Melalui kemitraan dan kerja sama industri yang kuat, Polandia dapat menjadi pusat produksi di daratan Eropa dengan dukungan pabrikan Korea Selatan.
KF-21 yang merupakan jet tempur generasi 4,5 ini memiliki kecepatan terbang maksimum 1,81 Mach dan jangkauan 2.900 km.
Pesawat dibekali 10 gantungan senjata termasuk untuk membawa rudal udara ke udara jarak jauh MBDA Meteor.
KAI kelak akan mengembangkan KF-21 menjadi jet tempur siluman generasi kelima pada KF-21 Block 3.
-RBS-