AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah mengirimkan 15 kompleks sistem pertahanan udara Tor-M2U ke Belarus pada 25 November 2022 lalu.
Situs Rusia Avia melaporkan pengerahan rudal pertahanan udara ini bertujuan untuk mencegah drone dan bahkan roket HIMARS yang mungkin datang dari Ukraina.
Ke-15 Tor-2MU ini diangkut menggunakan kereta militer Rusia No. 96, menuju stasiun Lesnaya (cabang Brest dari Kereta Api Belarusia).
Keluarga Tor-2 merupakan varian upgrade dari Tor-M1 era buatan Uni Soviet yang sudah digunakan sejak 1986.
Sebagai perancannya adalah biro desain Almaz- Antey. Kemudian MKB Fakel sebagai pengembang rudal. Sementara kendaraan diproduksi oleh Metrowagonmash dan MZKT.
Versi penyempurnaan Rusia ini termasuk Tor-M2, Tor-M2KM, dan Tor-M2U. Dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara jarak rendah terbaik di dunia.
Untuk spesifikasinya, sistem Tor-M2 memiliki bobot 34 ton, panjang keseluruhan 7,5 m, lebar 3,3 m dan tinggi 5,1 m saat tiang radar tegak.
Kendaraan yang diawaki tiga kru ini dibekali mesin diesel V-12 berdaya 829 hp. Kecepatan maksimumnya 65 km dan jangkauan operasi 250 km.
Persenjataan utamanya adalah rudal darat ke udara 9M330 atau 9M331 yang memiliki berat 167 kg, hulu ledak 15 kg, panjang 2,9 m dan diameter 23,5 cm.
Rudal memiliki kecepatan maksimum Mach 2,5 dengan jangkaun tembak mencapai 12 km dan ketinggian hingga 6.000 m.
Sistem Tor-M2U ini dapat beroperasi di segala kondisi cuaca, menyasar target udara yang terbang rendah seperti jet tempur/serang, pesawat angkut, helikopter, drone, hingga rudal jelajah.
Selama kampanye militer khusus yang dilancarkan Moskow melawan Kyiv, sistem pertahanan udara Tor-M2U merupakan salah satu senjata yang dimobilisasi oleh Rusia dengan intensitas tinggi untuk melindungi dan melawan angkatan udara Ukraina.
-RBS-