AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia mengakui telah terjadi serangan drone terhadap pangkalan udara militer Dyagilevo dan Engels di wilayah Saratov pada pagi hari, 5 Desember 2022.
Dikatakan bahwa Rezim Kyiv telah berupaya untuk melumpuhkan pesawat jarak jauh Rusia dengan cara menyerang armada pembom itu menggunakan kendaraan udara tak berawak (drone) jet buatan Soviet.
Drone Ukraina itu terbang di ketinggian rendah yang kemudian dicegat oleh pertahanan udara Angkatan Udara Rusia.
Akibat jatuh dan meledaknya pecahan drone jet tersebut di pangkalan udara Rusia, telah menyebabkan kulit lambung kedua pesawat mengalami kerusakan ringan.
Pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia melalui saluran Telegram itu tidak menyebutkan jenis pesawat yang terkena serangan.
Tiga personel militer Rusia yang berada di lapangan terbang terluka parah.
Sementara empat prajurit yang terluka dibawa ke fasilitas medis, di mana mereka diberikan semua bantuan medis yang diperlukan.
Terlepas dari upaya Rezim Kyiv untuk mengganggu pekerjaan tempur Penerbangan Jarak Jauh Rusia dengan aksi teroris, lanjut Kementerian Pertahanan Rusia, hari ini sekitar pukul 15.00 (waktu Moskow) serangan besar-besaran dilakukan pada sistem kendali militer dan objek pertahanan terkait kompleks, pusat komunikasi, unit energi dan militer Ukraina dengan pangkalan senjata udara dan laut presisi tinggi.
“Target serangan telah tercapai. Semua 17 objek yang ditugaskan dipukul” tulis Kementerian Pertahanan Rusia.
Akibat dari serangan Rusia tersebut, pemindahan pasukan cadangan Angkatan Bersenjata Ukraina, senjata asing, peralatan militer, dan amunisi ke area pertempuran dengan kereta api telah berhasil dicegah.
-Poetra-
Sy tuh heran thd Rusia… Kox bisa mengklaim serangan Ukraina sbg serangan teroris.. padahal Rusia yg menghancurkan Ukraina..
Dagelan negara super power