Rusia kehabisan rudal menurut Barat, faktanya ternyata berbeda

Rudal Kalibr Rusia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Meskipun Inggris, Amerika Serikat, dan Ukraina telah menyatakan militer Rusia mulai kehabisan rudal jarak jauh, fakta ternyata menegaskan sebaliknya. Persediaan rudal Moskow jelas tidak habis, tulis The New York Times pada 18 November.

Pada serangan tanggal 15 November, yang digambarkan Times sebagai serangan udara terbesar dalam konflik Rusia-Ukraina hingga saat ini, Moskow meluncurkan 96 rudal.

Menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana gudang senjata Rusia dapat habis. Berapa banyak yang habis dan apakah Moskow dapat menanggungnya dengan menemukan sumber senjata alternatif?.

Bulan lalu, Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia telah menggunakan 70% dari cadangan rudalnya selama perang.

Sebuah penjelasan pun datang dari Pentagon, yang mengklaim bahwa Rusia kehabisan misil pada awal Mei.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada 16 November bahwa Rusia mendekati Iran dan Korea Utara untuk mengisi kembali persediaan amunisinya.

Namun, Moskow, Teheran, dan Pyongyang semuanya menyangkal tuduhan tersebut.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan upaya dalam negeri untuk meningkatkan produksi peralatan dan sistem terkait dengan memberikan dukungan untuk operasi militer khusus di Ukraina.

Sementara situs Janes meyakini Rusia sebenarnya membangun lebih banyak rudal, kemungkinan menggunakan chip cadangan dan teknologi lain yang telah diembargo oleh AS dan sekutunya selama bertahun-tahun.

Menurut Janes, Rusia mungkin telah memulai produksi massal Iskander, Kalibr, dan rudal jelajah lainnya sebelum Februari dan kemungkinan sedang diproduksi terus saat ini, dengan industri pertahanan Rusia beroperasi sepanjang waktu.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *