AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kolombia sedang mempertimbangkan jet tempur Saab Gripen dari Swedia sebagai calon pengganti armada Kfir yang sudah menua.
Menteri Pertahanan Kolombia Iván Velásquez bahkan menyakini bahwa Gripen akan dibeli oleh negaranya.
Dikatakan, armada Kfir Angkatan Udara Kolombia (FAC) akan habis masa pakainya pada semester tahun depan.
Ia menambahkan, tidak hanya jet tempur Kfir yang harus diganti, namun juga persenjataan lain yang sudah mencapai usia usang.
Saat ini proposal sedang disusun untuk menentukan bagaimana akuisisi akan dilakukan dan melalui mekanisme apa.
Selain Gripen, kemungkinan lain untuk pengganti Kfir adalah F-16 dari AS.
Diakui Velásquez belum ada pembicaraan dengan pemerintah AS. Ini adalah baru keputusan eksklusif pemerintah Kolombia.
“Apa yang Presiden Petro usulkan adalah untuk mencapai manfaat terbaik bagi negara. Jika ini dikonsolidasikan, pembelian yang paling menguntungkan bagi Kolombia akan dilakukan,” ujarnya seperti dikutip media setempat.
Kolombia membeli 12 unit Kfir C.2 bekas Angkatan Udara Israel (IAF) pada tahun 1989 sebagai hasil dari perjanjian perdagangan antara Bogota dan Tel Aviv.
Pesawat dipersenjatai dengan rudal udara ke udara Python 3 IR-homing.
Pada tahun 2004 dua pesawat Kfir AU Kolombia hilang dalam kecelakaan.
Pada Februari 2008, Kolombia menandatangani kesepakatan baru dengan Israel untuk tambahan 24 pesawat Kfir bekas IAF.
Saat ini sekira 23 armada Kfir masih dioperasikan oleh Angkatan Udara Kolombia.
-JDN-