Mengenal Chengdu Aircraft Industries, pengembang pesawat militer utama China

J-10 - JF-17 - J-20_ AIRSPACE REVIEWIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain Shenyang Aircraft Corporation (SAC), perusahaan Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG) adalah konglomerat kedirgantaraan China yang merancang dan memproduksi pesawat tempur serta drone serang.

Didirikan tahun 1958 sebagai Chengdu State Aircraft Factory No.132 Aircraft Plant di Chengdu, Provinsi Sichuan untuk menjadi pemasok pesawat bagi militer China.

Sejarahnya dimulai pada April 1956, tatkala sebuah perjanjian ditandatangani oleh China dengan Uni Soviet yang mencakup bantuan untuk industri penerbangan China.

Ini termasuk proyek pembangunan pabrik pembuatan pesawat tempur No.132. Konstruksi dimulai pada 18 Oktober 1958 dan selesai pada Oktober 1964.

Sebanyak 180 juta yuan diinvestasikan, pabrik mencakup lahan seluas 507,4 hektar dan mempekerjakan 10.485 orang karyawan.

Dimulai dengan jet tempur J-5 (MiG-17), produksi pertama dari pabrik Chengdu ini berhasil melakukan penerbangan perdananya pada November 1964.

Disusul kemudian dengan produksi jet tempur J-7 (MiG-21), sukses melakukan penerbangan perdananya pada Maret 1970.

Pada 1979 pabrik No.132 diperkenalkan ke dunia luar sebagai Chengdu Aircraft Company dan mulai mengekspor produk militer serta secara bertahap menyediakan produk untuk penggunaan sipil.

Memasuki era 1990-an, Chengdu mulai mengembangkan pesawat rancangannya sendiri, tak lagi menggunakan basis pesawat Uni Soviet (kini diteruskan oleh Rusia).

Jet tempur tersebut adalah J-10, tergolong generasi keempat dengan kemampuan multi-peran Sukses melakukan penerbangan perdananya tahun 1998.

Disusul kemudian pada 2002 dengan lahirnya jet tempur FC-1 (Super 7). Kemudian pesawat bersalin nama sebagai JF-17 yang dikembangkan dan diproduksi bersama dengan PAC, Pakistan.

Puncak karya Chengdu saat dipercaya mengembangkan jet tempur siluman generasi kelima untuk militer China yang mengalahkan pesaingnya rancangan SAIC.

Jet yang mendapatkan kode J-20 ini sukses melakukan penerbangan perdananya pada 11 Januari 2011; dan mulai berdinas untuk AU China (PLAAF) pada 9 Maret 2017.

J-20 menjadikan jet siluman ketiga yang operasional di dunia setelah F-22 dan F-35 dari Amerika Serikat.

Tak hanya pesawat berawak, Chengdu juga menghasilkan pesawat intai serang keluarga Wing Loong (GJ-1/2/3) dan WZ-10 versi bermesin jet.

Produk terbarunya adalah CS-5000T yakni drone tempur siluman bermesin jet menjadi pesaing Sukhoi S-70 Okhotnik-B dari Rusia, yang telah diperkenalkan dalam gelaran Airshow China 2022 yang baru saja berlalu.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *