AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Berbeda dengan harapan publik, F-35 tidak mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta melainkan di Bandara I Gustri Ngurah Rai, Bali.
Itulah pertama kali dalam sejarah, jet tempur siluman F-35A mendarat di Indonesia.
Pendaratan empat F-35A milik Angkatan Udara Australia (RAAF) tersebut dilaksanakan dalam perjalanan singgah dari Malaysia menuju Australia usai pesawat tersebut melaksanakan latihan di negeri jiran.
Pendaratannya pun tidak lama, hanya dua jam saja, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Pertama Kisdiyanto kepada media menjelaskan perihal viralnya empat F-35 mendarat di Bali.
Maksud pendaratan tersebut, lanjut Kisdiyanto, adalah untuk menumpang isi bahan bakar di Bandara Ngurah Rai.
Dalam pameran Indo Aerospace 2022, bagian dari Indo Defence, yang baru usai pada 8 November lalu, di Lanud Halim Perdanakusuma dihadirkan jet tempur Rafale milik Angkatan Udara dan Antariksa Perancis.
Indonesia telah menandatangani pembelian enam Rafale dari Dassault Aviation, Perancis pada 10 Februari 2022.
Berikutnya Indonesia akan menambah lagi 36 pesawat tempur Rafale sehingga total berjumlah 42.
Kementerian Pertahanan RI juga sedang berjuang untuk membeli 36 jet tempur F-15EX dari Amerika Serikat.
Publik mengharapkan adanya kehadiran F-15 di Indo Aerospace, namun hal itu tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah Amerika Serikat.
Lebih jauh lagi, publik ingin menyaksikan F-35 di Indonesia di mana pesawat ini belum diizinkan untuk dimiliki Indonesia.
Di kawasan Asia Tenggara baru Singapura yang telah mendapat restu untuk mengakuisisi 12 F-35B, varian STOVL dari F-35.
-JDN-