AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin mengatakan, Turki dapat meluncurkan operasi darat di Suriah, melengkapi serangan mematikan oleh Ankara terhadap militan Kurdi di Suriah utara.
Ditegaskan bahwa kekuatan yang akan digunakan dapat segera diputuskan.
“Otoritas yang kompeten, kementerian pertahanan dan kepala staf kami akan bersama-sama memutuskan tingkat kekuatan yang harus digunakan oleh pasukan darat kami,” ujar Erdogan kepada wartawan dalam kunjunganya di Qatar.
Erdogan menandaskan bahwa peringatan Turki akan diimplementasikan terhadap mereka yang melanggar wilayah Turki.
Presiden Turki mengatakan hal itu setelah serangan dari wilayah Suriah menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak, di sebuah kota di perbatasan Turki.
Serangan itu terjadi sehari setelah Turki melakukan serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan militan Kurdi yang dilarang di Suriah utara dan Irak.
Tuirki melakukan serangan tersebut dengan dalih untuk menghukum teroris yang melancarkan serangan di tanah Turki, seperti dikutip Associated Press.
Serangan Turki di Suriah utara dan timur laut telah menewaskan sedikitnya 31 orang, kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Serangan dengan nama sandi Operasi Pedang Cakar itu dilakukan seminggu setelah terjadi ledakan di Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang.
Turki menuduh serangan di Istanbul dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
PKK telah melancarkan pemberontakan berdarah di sana selama beberapa dekade dan ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya.
Namun kelompok itu membantah terlibat dalam ledakan di Istanbul.
-JDN-