AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 16 November 2022, Badan Sarana Pertahanan atau Baranahan Kementerian Pertahanan menghadiri upacara keel laying atau peletakan lunas, awal dari konstruksi kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) 90M dan kapal OPV, di Lampung.
Mewakili Kabaranahan Kemhan RI, Kapus Alpalhan Baranahan Kemhan Marsma TNI Yusran Lubis memimpin upacara keel laying, sebagai bagian dari pengadaan antara Kemhan RI dengan PT Daya Radar Utama (DRU).
Pengadaan kapal yang disebut sebagai OPV 90M dan OPV (tanpa kode nomor) ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan TNI Angkatan Laut.
Keduanya mengisi celah antara kapal patroli ringan dengan korvet yang dapat menangani peran pertahanan, keamanan maritim, kontrol perbatasan, anti-penyelundupan, kontra-terorisme, bantuan bencana, dan sebagainya.
PT Daya Radar Utama dalam rilisnya menyatakan, kapal OPV 90M memiliki panjang 90 m, lebar 13,5 m, dan menampung 94 awak.
Ditenagai oleh empat mesin diesel yang mampu mendorong kapal hingga kecepatan maksimum sekitar 28 knot.
OPV 90M akan dipersenjatai dengan meriam laut Oto Melara Super Rapid kaliber 76 mm, sistem senjata jarak dekat (CIWS) Rheinmetall Millennium Gun kaliber 35 mm, dan delapan rudal antikapal MBDA MM40 Exocet.
OPV 90M memiliki dek dan hanggar untuk helikopter ringan serta bisa membawa dua perahu boat jenis RHIB (Rigid Hull Inflatable Boats) untuk operasi VBSS (Visit, Board, Search and Seizure).
Sementara untuk kapal OPV kedua berpotensi menjadi serupa dengan OPV 90M spesifikasinya, juga akan dibekali dengan senjata dan sensor yang sama, tetapi tanpa hanggar helikopter.
-RBS-
kok masih percaya kapal bikinan pt daya radar utama lampung. buatan pt pal lebih bagus dan sudah terbukti. bintuni klas mesinnya belum ada setahun rusak semua.