AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Taiwan termasuk negara yang telah mampu mengembangkan drone kamikaze buatan lokal.
Pembuatan loitering munition oleh industri pertahanan mereka, terdorong oleh situasi di mana Tawian menghadapi musuh berkekuatan besar, China.
Chien Hsiang adalah drone kamikaze yang dimaksud. Prototipenya pertama kali diperlihatkan kepada publik tahun 2017.
Drone Chien Hsiang diluncurkan dari rak yang diangkut menggunakan truk. Hal ini mengingatkan pada drone Shahed-136 buatan Iran yang juga diluncurkan dari rak gudang drone.
Belum lama ini, Chien Hsiang kembali diperlihatkan dalam acara pameran drone yang diselenggarakan oleh National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST).
Chien Hsiang dirancang khusus sebagai drone kamikaze antiradiasi untuk menghancurkan radar musuh yang diposisikan di laut, di pantai, atau di pedalaman, menurut NCSIST.
Meski demikian, drone ini juga mampu menyerang kendaraan udara tak berawak (UAV) yang tak memancarkan gelombang elektromagnetik.
Media lokal Focus Taiwan dikutip The Drive menulis, Chien Hsiang mampu terbang selama lima jam dan dapat menyerang target sejauh 621 mil (1.000 km).
Sebagaimana halnya amunisi berkeliaran, Chien Hsiang dapat berkeliaran di udara untuk kemudian menyerang targetnya.
Drone ini akan melakukan gerakan menukik ke bawah dengan kecepatan 600 km/jam ketika sudah menangkap targetnya.
Chien Hsiang juga dapat digunakan sebagai umpan dan berpotensi dapat dilengkapi dengan paket peperangan elektronik untuk jamming stand-in dari emitor musuh.
Banyak orang menilai Chien Hsiang sangat mirip dalam bentuk dan fungsi dengan IAI Harpy dari Israel.
Namun NCSIST mengatakan bahwa semua hal bisa terjadi karena faktor kebetulan.
-JDN-