AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – TNI Angkatan Udara telah mengirimkan enam penerbang dan delapan teknisinya ke pabrik Dassault Aviation di Perancis.
Selama tiga bulan mereka akan menjalani pendidikan mengenai jet tempur Rafale di Negeri Eiffel.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan hal itu menjawab pertanyaan media di Jakarta, Selasa (8/11).
“Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Perancis untuk menjalani latihan,” ungkap Kasau.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan RI pada 10 Februari 2022 telah menandatangani pembelian enam unit jet tempur Rafale dari Dassault.
Penandatanganan kontrak pembelian tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis saat itu Florence Parly.
Selanjutnya seperti Airspace Review beritakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan menyatakan kontrak pembelian enam jet tempur Rafale untuk memperkuat alat utama sistem senjata Indonesia telah resmi efektif pada 9 September 2022.
Jet tempur tersebut diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 2026.
Belum diketahui, apakah varian Rafale yang dibeli oleh Indonesia F3-R bekas pakai Angkatan Udara dan Antariksa Perancis atau varian baru F4 yang akan dibuat oleh pabrik Dassault.
Namun apabila membandingkan dengan pembelian Rafale bekas pakai Angkatan Udara dan Antariksa Perancis oleh Yunani, maka paling cepat hanya butuh satu tahun saja.
Sementara untuk varian Rafale F4 harus mengantri panjang untuk mendapatkannya.
Selain kepada Indonesia, Dassault Aviation penya kewajiban memenuhi pesanan 80 unit dari Uni Emirat Arab.
-Poetra-