AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indonesia masih dalam tahapan melakukan negosiasi untuk pembelian jet tempur F-15EX Eagle II dari Amerika Serikat.
Hingga saat ini belum ada kontrak sama sekali untuk pembelian jet tempur mesin ganda terbaru buatan Boeing tersebut.
Sebelumnya pada 20 Oktober lalu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin III guna mendiskusikan penyelarasan kerja sama ke depan antara AS dan Indonesia.
Selain dengan Austin III, Prabowo melakukan pertemuan dengan Direktur CIA William Burns.
Di AS, dalam acara terpisah Prabowo juga melakukan pertemuan dengan para pejabat dari Boeing dan Lockheed Martin.
Prabowo berharap Indonesia dapat membeli jet tempur Boeing untuk TNI Angkatan Udara, walaupun dengan cara mencicil.
Mengenai progres rencana akuisisi F-15EX, pihak Boeing menyatakan hingga saat ini belum ada kontrak pembelian.
“Belum, belum ada kontrak sama sekali,” kata Heidi Grant, President Business Development Defense, Space & Security Global Services dalam perbincangan dengan Airspace Review di Indo Defence 2022, Rabu (2/11).
Meski demikian, ia berharap akan segera ada kabar baik dari Jakarta pada bulan depan.
“Tunggu di bulan Desember 2022, mungkin ada kabar baik,” ujarnya sambil tersenyum tanpa merinci lebih detail.
Sementara itu dalam sesi media briefing dengan sejumlah wartawan di tempat yang sama, Grant menyatakan bahwa kemitraan Boeing dengan Indonesia sudah berjalan selama 73 tahun.
Boeing berkiprah untuk memajukan kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia.
Yang terbaru, Boeing membuka kantor di Jakarta tahun lalu.
“Boeing secara resmi membuka kantor di Jakarta tahun 2021. Kemudian Boeing mengirimkan delapan helikopter AH-64 Apache, drone ScanEagle, dan bom JDAM,” kata Grant.
Setelah itu, Boeing melanjutkan pengembangan kedirgantaraan dan pertahanan asli, kemampuan melalui pelatihan dan lokakarya kolaboratif.
Ada juga peluang yang menjanjikan dalam rantai nilai energi terbarukan di Indonesia.
Sejak 2005, Boeing telah memberikan sumbangan amal sebesar 7,9 juta USD. Boeing juga melakukan kerja sama dengan sejumlah universitas, di antaranya UGM, ITB, dan UNS.
-RNS-