AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lockheed Martin (LM) akan mengirimkan pesawat C-130J-30 Super Hercules pertama dari lima unit yang dipesan Indonesia. Pengiriman pesawat akan dilaksanakan pada bulan Februari atau Maret 2023.
Sementara empat pesawat sisanya kemungkinan besar akan dikirimkan pada tahun 2024.
Hal itu dikatakan Direktur Mobilitas Udara Internasional dan Misi Maritim Lockheed Martin, Richard C Johnston, dalam wawancara dengan Airspace Review di pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.
Pesawat C-130J-30 pertama yang akan dikirimkan untuk TNI Angkatan Udara tersebut adalah pesawat dengan nomor ekor A-1339.
Beberapa hari lalu, pesawat ini tampak telah melaksanakan uji penerbangannya.
Johnston menerangkan, C-130J memiliki lebih banyak keunggulan dibanding pesawat pendahulunya, C-130H Hercules.
Keunggulan tersebut antara lain mencakup segi kecepatan, kapasitas, presisi, dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem, ujarnya.
Pesawat ini juga memiliki peningkatan 20 persen lebih tinggi initial cruise altitude, 55% lebih banyak payload pada 2,500 NM, 50% climb rate lebih tinggi, 55% lebih besar jangkauan pada beban 15 ton, dan dapat mengantarkan 33 persen lebih banyak palet.
Terkait komponennya, 60% komponen pesawat C-130J sama dengan C-130H.
Sementara sisanya adalah komponen spesifik yang ada pada C-130J, sehingga dibutuhkan pelatihan khusus bagi para awak dan teknisinya.
“Salah satu perbedaan yang paling signifikan dari kedua pesawat adalah pada area dek penerbangan (dashboard kokpit). Contohnya di C-130J sudah menggunakan Head-up Display (HUD), yang merupakan instrumen utama penerbangan. Kemudian TCAS, dan lainnya masih banyak lagi,” kata Johnston.
C-130J tidak membutuhkan flight engineer dan navigator.
Oleh karenanya, pilot harus melakukan pelatihan untuk menerbangkan pesawat ini.
Beragam pelatihan dilaksanakan menggunakan simulator dan setelah mahir akan melakukan pelatihan terbang di pesawat sesungguhnya.
Disinggung mengenai livery C-130j-30 A-1339 yang berwarna abu-abu seperti pesawat Angkatan Udara AS (USAF) pada umumnya, Johnston mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan permintaan dalam pesanan dari pihak Indonesia.
Indonesia memesan lima C-130J-30 Super Hercules kepada Lockheed Martin pada tahun 2018 lalu.
-RNS-