AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu cara untuk memerangi drone kamikaze milik Rusia di palagan perang Ukraina, adalah dengan menembaknya dari udara.
Untuk itu diperlukan platform pesawat berawak maupun tak berawak untuk dapat melumpuhkannya sambil terbang.
Terdorong akan hal itu, pabrik Baykar dari Turki yang membuat drone Bayraktar TB2 terinspirasi untuk melengkapi drone serang ini dengan rudal udara ke udara.
CEO Baykar Haluk Bayraktar mengatakan, upaya modifikasi terhadap Bayraktar TB2 saat ini sedang dilakukan.
“Segera, Bayraktar TB2 dan Akinci kami akan memiliki rudal udara ke udara. Tidak hanya untuk menyerang drone, tetapi juga pesawat musuh lainnya. Kami sedang melakukan pengujian,” ujarnya kepada surat kabar Jerman Deutsche Presse-Agentur (dpa) dalam pameran SAHA Expo di Istanbul akhir Oktober lalu.
Integrasi rudal udara ke udara pada drone tempur Bayraktar TB2 dan Akinci dapat mengarah pada penciptaan konsep patroli udara berbiaya rendah.
Hal ini untuk menghalau ancaman yang datang dari helikopter serang, drone, termasuk drone kamikaze.
Seperti disinyalir, Rusia secara masif telah menggunakan suicide drone atau drone bunuh diri Shahed-136 buatan Iran yang kemudian diganti namanya menjadi Geran-2.
Dalam meningkatkan produksi dan kerja sama dengan Ukraina, pabrik Baykar juga akan membangun fasilitas perakitan drone Bayraktar TB2 dan Akinci di Ukraina.
-JDN-