AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan asal Turki, Nurol Makina ve Sanayi AS (NMS), mulai memperkenalkan konsep ranpur barunya NMS 4X4 pada perhelatan pameran pertahanan internasional IDEF ke-13 pada Mei 2017 di Ankara, Turki.
Meski mendapat banyak perhatian dari beberapa negara, saat itu NMS 4X4 belum mendapat pinangan dari calon pengguna.
Selanjutnya perusahaan Nurol Makina kembali memboyong NMS 4X4 pada pameran pertahanan internasional DIMDEX yang diadakan di kota Doha, Qatar pada Maret 2018.
Dalam acara DIMDEX inilah NMS 4X4 mulai mendapatkan order pertama dari militer Qatar. Mendapatkan julukan baru sebagai Yoruk (Nomad), ranpur ini mulai diproduksi bulan Juni 2018.
Selain Qatar, Indonesia juga dilaporkan tertarik untuk mendapatkan NMS 4X4 ini. Adalah Brimob Polri yang berencana untuk mengakuisisinya.
Kementerian Luar Negeri RI di lamannya menyatakan, tim delegasi Brimob Polri telah melakukan kunjungan ke Turkiye pada tanggal 23 Februari sampai 2 Maret 2021 dalam rangka penjajakan kerja sama alih teknologi dengan perusahaan Nurol Makina.
Dalam kunjungan tersebut tim Brimob Polri juga berkesempatan melaksanakan ujii coba kendaraan produk Nurol Makina seperti NMS 4X4, EJDER YALÇIN dan EJDER TOMA
Selain itu pihak Nurol Makina meminjamkan satu unit NMS 4X4 untuk dibawa ke Indonesia dan diuji secara langsung kemampuannya di medan Tanah Air.
Dalam pameran pertahanan internasional Indo Defence 2022, Nurol Makina menghadirkan NMS 4X4, Kendaraan ini dipajang di JIExpo Kemayoran pada 2-5 November.
Ranpur jenis MRAP
Mengenai NMS 4X4 ini tergolong sebagi ranpur jenis MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected). Kendaraan tahan terhadap ledakan ranjau darat maupun IED setara ledakan 6 kg TNT di bawah perut atau rodanya.
Sementara untuk ketahanan balistiknya, kulit lapis baja NMS 4X4 sanggup menahan tumbukkan peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.
Nurol Makina juga menawarkan proteksi tambahan dapat dilepas-pasang (add-on) yang sanggup menghadapi berondongan senapan mesin hingga kaliber 12,7 mm.
Dengan dimensinya yang kompak, NMS 4X4 cocok untuk pertempuran dalam kota maupun pertempuran di hutan, radius putarnya hanya 6 meter saja.
Panjang badannya 4,9 m, lebar 2,4 dan tinggi 2,1 m. Berat totalnya mencapai 8 ton dengan muatan hingga 4 ton.
NMS 4X4 dapat dimuati sembilan prajurit, dua di kabin depan (pengemudi dan komandan), lalu tiga di baris tengah, dan empat lainnya di bangku belakang.
Sebagai penggerak, kendaraan didukung mesin diesel berdaya 300 hp. Mampu melaju dengan kecepatan maksimum 140 km/jam dan jangkauan operasi hingga 700 km.
NMS 4X4 menggunakan ban diameter besar 335/80 R80 tipe run flat dan dilengkapi sistem inflasi ban sentral (CTIS) yang mampu menambah dan mengurangi tekanan angin roda dari dalam kabin sesuai dengan permukaan jalan.
Kendaraan sanggup menelusuri jalan berkemiringan 40% dan tanjakan terjal 70% serta mampu melewati rintangan setinggi 50 cm dan melintasi parit selebar 90 cm.
Sebagai ranpur modern, NMS 4X4 dapat dikembangkan dalam berbagai varian seperti kendaaraan intai bersenjata, patroli perbatasan, angkut pasukan (APC), angkut logistik, ranpur antitank yang dilengkapi ATGM, dan juga pengusung rudal antipesawat jarak dekat.
Untuk senjata bela diri, NMS 4×4 dapat dibekali stasiun senjata kendali jarak jauh SARP (Stabilized Advanced Remote Weapon Platform) buatan perusahaan Turkiye lainnya, ASELSAN.
-RBS-
Terlalu berlebih-lebihan kalo brimob beli kendaraan ini, lebih baik brimob di beri mobil taktis PAKCI buatan Pindad aja