AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana membeli kendaraan taktis Maung buatan Pindad untuk menyalurkan logistik pemilu ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
KPU mengaku sudah menghitung penggunaan Maung yang akan dibeli pada tahun anggaran 2023.
Sekretaris Jenderal KPU Bernard Dermawan Sutrisno mengatakan, Maung bisa mengangkut 90 kotak suara dalam sekali jalan ke daerah terpencil.
Kotak suara tersebut memiliki ukuran 40 cm x 40 cm x 60 cm.
Diterangkan bahwa kendaraan taktis 4X4 ini memiliki bak dengan volume panjang 3 m x lebar 1,6 m x tinggi 1,15 m. Daya angkutnya mencapai tiga ton.
“Jika dikalkulasikan, minimal 90 kotak suara yang berisikan surat suara, formulir serta kelengkapan lainya, bisa masuk dalam satu kendaraan logistik Maung,” kata Bernard kepada awak media di Jakarta, Kamis.
Dengan membawa 90 kotak suara, satu Maung dapat mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke 18 TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Asumsinya, satu TPS terdiri dari lima kotak suara, maka sebanyak 18 lokasi TPS bisa didistribusikan kotak suaranya menggunakan Maung sekali jalan.
Bernard menegaskan Maung Pindad ini hanya akan diperuntukkan bagi KPU daerah yang memiliki lokasi TPS yang sulit dijangkau kendaraan biasa.
Di tempat sulit, ujar dia, petugas terpaksa menggunakan gerobak sapi untuk membawa logistik pemilu ke daerah terpencil karena jalanannya rusak parah.
Sementara itu Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyoroti rencana pembelian rantis Maung oleh KPU.
Direktur Perludem Khoirunissa Nur Agustyati mengatakan, pembelian ini harus dikaji ulang mengingat anggaran Pemilu yang dirasa masih kurang.
Dikatakan bahwa tidak semua wilayah terkait peredaran logistik pemilu dapat dijangkau melalui jalur darat.
Sehingga, kata dia kepada Tribun News, sebaiknya anggaran KPU diprioritaskan pada proses tahapan pemilu saja.
-Jaden-