AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memastikan, kompleks industri militer Rusia telah secara signifikan meningkatkan produksi peralatan militer dan persenjataan ke segala arah dan dalam jumlah berlipat ganda.
Perusahaan telah beralih ke mode operasi yang ditingkatkan, ujarnya.
Hal itu dikatakan Medvedev saat mengunjungi Uralvagonzavod (UVZ) pabrik pembuat tank, kendaraan tempur lainnya, dan sistem persenjataan, didampingi Direktur Umum UVZ Concern Alexander Potapov.
Di fasilitas tersebut Medvedev di antaranya melihat produksi tank tempur utama seperti T-90M dan T-72B3M.
Ia melihat sendiri bahwa produksi peralatan militer dan persenjataan Rusia telah meningkat berlipat ganda.
Hal ini sekaligus menepis pernyataan Barat yang terus-menerus mengklaim bahwa Rusia diduga kehabisan senjata dan rudalnya.
“Membaca analisis musuh, saya berulang kali menemukan pernyataan bahwa peralatan dan senjata militer yang diminati di Rusia akan segera habis. Mereka seperti menyia-nyiakan segalanya. Jangan berharap begitu,” ujar Medvedev seperti beritakan media Rusia.
Di Nizhny Tagil, Medvedev mengadakan pertemuan dengan para pucuk pimpinan UVZ.
Mereka membahas masalah percepatan pasokan peralatan ke pasukan Rusia untuk digunakan selama operasi militer khusus di Ukraina.
Sebelumnya dilaporkan, sejumlah perusahaan kompleks industri militer Rusia telah menerapkan sistem kerja tiga shift untuk memenuhi pesanan pertahanan negara.
Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengomentari pernyataan Kyiv tentang dugaan Rusia kehabisan amunisi dari tentara Rusia.
“Akan ada cukup peluru dan rudal untuk menaklukkan Eropa tiga kali,” tandas pejabat kementerian.
-Poetra-