45 tahun sejak penerbangan pertama, MiG-29 masih menjadi andalan Ukraina

MiG-29 UkrainaIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tanggal 6 Oktober 2022 lalu menandai 45 tahun penerbangan pertama salah satu pesawat tempur paling ikonik dari Angkatan Udara Soviet, yakni MiG-29.

Mengenai jet tempur ini, dalam delapan bulan terakhir MiG-29 telah digunakan secara intensif oleh Angkatan Udara dalam pertempuran melawan invasi Rusia sejak Februari 2022.

MiG-29 adalah salah satu jet tempur taktis generasi keempat yang dikembangkan semasa Uni Soviet masih berdiri, selain keluarga Su-27.

Jet yang dijuluki NATO sebagai Fulcrum ini dirancang mampu menandingi jet kelas ringan/medium seperti F-16 dan F-18 dari Amerika Serikat.

Kehadiran MiG-29 merevolusi keterbatasan kinerja penerbangan dengan kemampuan manuver dan kecepatan pendakian yang ekstrem dibandingkan jet tempur Uni Soviet lainnya masa itu.

MiG-29 sendiri mulai berdinas dengan Angkatan Udara Uni Soviet lima tahun sejak penerbangan perdananya, tepatnya di tahun 1982.

Jet tersebut diintegrasikan dengan rudal udara ke udara R-73, yang memungkinkan pesawat untuk menyerang target tanpa mengarahkan hidung mereka ke arah lawan. Penggunaan rudal ini ditandai oleh pemandangan yang dipasang di helm pilot (helmet mounted sight).

Fitur yang sangat revolusioner ini dengan cepat disalin oleh angkatan udara Barat. Yaitu, setelah MiG-29 pertama diperoleh dan dipelajari melalui Angkatan Udara Jerman yang bersatu kembali pada 1990-an, seperti diwartakan Military Watch Magazine.

Fitur lain yang sangat menonjol tentang MiG-29 adalah kemampuannya untuk dikerahkan dari landasan pacu pendek atau darurat.

Fitur tersebut membuat MiG-29 menjadi jet tempur garis depan Pakta Warsawa yang ideal untuk ditempatkan di Eropa Timur menghadapi pasukan NATO di sana.

Hingga saat ini banyak negara Pakta Warsawa yang telah bergabung dengan NATO masih mengerahkan MiG-29 mereka, seperti Polandia salah satunya.

Sementara serangan terhadap lapangan terbang Ukraina oleh Rusia selama perang dan unit yang terbatas membuat negara itu berjuang untuk mengoperasikan pesawat tempur kelas berat Su-27, jet serang Su-24M, dan MiG-29 secara maksimal.

MiG-29 dianggap paling ideal untuk situasi seperti itu dan jauh lebih mungkin untuk terbang dan mendarat dari landasan pacu lebih sederhana.

MiG-29 telah menjadi tulang punggung atau jet tempur garis depan AU Ukraina menghadapi Rusia dibandingkan Su-27 miliknya.

Pasokan suku cadang dari anggota NATO Eropa menjadi kunci untuk menjaga armada MiG-29 Ukraina tetap di udara. Termasuk juga sumbangan unit MiG-29 lengkap akan menambah kekuatan pemukul AU Ukriana.

Namun demikian, fakta bahwa armada AU Ukraina yang didapatkan pada tahun 1980-an ini (catatan: Uni Soviet bubar 1991) hampir sepenuhnya usang untuk melawan AU Rusia yang dibekali jet modern gen-4,5 seperti Su-30SM dan Su-35.

Setelah 45 tahun mengudara pertama, MiG-29 tetap diproduksi di Rusia saat ini dengan turunannya sebagai MiG-35.

MiG-35 tergolong sebagai jet tempur generasi 4,5.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *