AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menjelang masuk bulan ke-9 (24 Februari-24 Oktober) invasi Rusia ke Ukraina, militer Rusia tak mengendurkan serangannya.
Dalam serangan terakhir, pabrik rudal Neptunus di provinsi Kharkov, Ukraina dilaporkan dihancurkan oleh rudal yang ditembakkan militer Rusia.
Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, melaporkan bahwa militer negara itu menggunakan senjata presisi untuk menyerang fasilitas pertahanan Kommunar di Provinsi Kharkov, Ukraina, dan menghancurkan sejumlah rudal antikapal Neptunus yang baru dibangun.
Ukraina membangun Neptunus berbasis rudal antikapal subsonik 3M24 Uran yang dibuat selama era Uni Soviet untuk melenyapkan kapal permukaan dengan bobot 5.000 ton.
Kapal induk Armada Laut Hitam Rusia, Moskva, menurut spekulasi Barat menjadi korbannya, tenggelam pada April 2022 setelah dihantam rudal Neptunus.
Konashenkov juga mengonfirmasi sebuah jet tempur MiG-29 milik AU Ukraina di dekat wilayah Peremoga di provinsi selatan Mykolaiv, dekat front Kherson.
Selain itu, fasilitas penyimpanan diesel Kyiv lebih lebih dari 56.000 ton di Provinsi Dnipropetrovsk dihancurkan.
Serangan balik Ukraina di sepanjang garis depan Kherson dan Donbass berhasil digagalkan.
“Lebih dari 130 prajurit Ukraina, dua tank, sembilan kendaraan tempur lapis baja, 13 kendaraan lainnya dikeluarkan dari ring tempur,” kata Konashenkov.
Rusia segera mengevakuasi sekitar 60.000 warga sipil dari daerah berisiko tinggi di Kherson untuk membatasi korban sipil, dalam konteks Ukraina meluncurkan serangan balik besar-besaran berkat senjata bantuan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.
-RBS-