Shahed-136, sang momok udara yang menakutkan Ukraina

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Ukraina mengklaim telah menjatuhkan 223 drone kamikazeke Shahed-136 terhitung sejak kasus pertama digunakan menyerang Ukraina pada 13 September hingga 19 Oktober 2022.

Selain dijatuhkan dengan sistem artileri dan rudal pertahanan udara dan diburu menggunakan jet tempur AU Ukraina, juga tak jarang digunakan senapan serbu untuk memberondong Shahed-136 saat menyerang fasilitas penting yang dijaga pasukan.

Lalu seperti apakah sosok hantu langit yang menjadi momok pasukan Ukraina ini? Berikut ulasannya.

Shahed 136 (Persia: secara harfiah Witness-136) adalah sebuah drone kamikaze atau amunisi berkeliaran yang dirancang oleh Industri Penerbangan Shahed dan manufakturnya dilakukan oleh HESA.

Drone didapuk untuk menyerang target darat dari jarak jauh, yang bisa diluncurkan dalam kelipatan secara simultan (dalam batch lima ke atas).

Dengan sosoknya yang kecil, drone bersayap delta ini bisa menghindari pertahanan udara lawan dan menyerbu sasaran secara bersamaan atau sendiri-sendiri dengan target yang berbeda.

Untuk spesifikasinya, Shahed-136 memiliki panjang 3,5 m, lebar sayap 2,5 m dengan bobot sekitar 200 kg.

Bagian hidung berisi hulu ledak (40 kg) serta optik yang diperlukan untuk serangan presisi. Sistem panduan GLONASS Otonom.

Drone diluncurkan hampir secara horizontal dengan sudut sedikit ke atas dan dibantu dalam fase awal penerbangan dengan bantuan peluncuran roket (RATO).

Roket dibuang segera setelah peluncuran, di mana mesin piston empat silinder Mado MD-550 konvensional buatan Iran (mungkin Limbach L550E yang direkayasa balik).

Memiliki performa dengan kecepatan maksimum 185 km/jam, dengan jangkauan operasi diperkirakan antara 1.800 dan 2.500 km.

Diyakini, Shahed-136 pertama kali digunakan secara aktif pada daerah yang dikuasai pasukan Houthi di Yaman pada 2020.

Keberadaannya sendiri baru terungkap pertama kalinya pada Desember 2021 melalui rekaman yang dipublikasikan Militer Iran.

Pada tahun 2022, pasukan darat Korps Pengawal Revolusi Islam menggunakan drone Shahed 136 dalam serangan di markas besar kelompok separatis Kurdi diwilayah Kurdistan Irak.

Nama Shahed-136 melambung saat digunakan pasukan Rusia untuk menyerang posisi pasukan dan fasilitas militer di berbagai wilayah Ukraina secara masif sejak September 2022.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Rusia menggunakan Shahed-136 yang dipasok oleh Iran bersamaan dengan drone serang Mohajer-6.

Namun Iran berulang kali membantah mengirim senjata untuk digunakan dalam perang Ukraina, dan mengatakan netral dalam perang antara negara pecahan Uni Soviet ini.

Rusia memberikan nama baru sebagai Geran-2 (Rusiia: scara harfiah Geranium-2), ditengarai selain membeli utuh, Rusia juga mulai memproduksinya dibawah lisensi.

-RBS-

One Reply to “Shahed-136, sang momok udara yang menakutkan Ukraina”

  1. very good idea. IRAN independence in technology makes western countries afraid and can’t sleep. Tinggal tunggu kejayaan UsA family tenggelam .kita ganti dgn zaman dan negara kita kita . Hidup iran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *