AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Drone intai serang Bayraktar TB2 buatan Turki yang digunakan pasukan Ukraina di awal perang dengan Ukraina, merajalela dan sukses menghancurkan kendaraan-kendaran lapis baja pasukan Moskow.
Kini, namanya nyaris tenggelam oleh kemasyhuran drone bunuh diri (loitering munition) Shahed-136 buatan Iran yang dikerahkan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Penembak sistem pertahanan antipesawat Angkatan Bersenjata Rusia bernama Andrei berbicara tentang pengalamannya melawan drone Bayraktar TB2.
Ternyata, kata dia, drone Bayraktar TB2 itu tidak sehebat yang dibayangkan orang.
Awalnya, ia dan teman-temannya pun ketakutan terhadap drone ini. Sampai-sampai mereka kadang kalut saat drone itu datang. Bayraktar… Bayraktar…!
Namun selanjutnya kata dia, TB2 justru adalah salah satu target udara termudah yang dapat dijatuhkan oleh sistem rudal antipesawat (SAM) 9K330 Tor (NATO: SA-15 Gauntlet).
Mengapa menembak Bayraktar TB2 mudah?
“Ia (TB2) terbang lurus, dengan kecepatan yang sama, pada ketinggian tertentu. Oleh karena itu, ini adalah target termudah bagi kami,” ujar Andrei dalam video yang dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian tersebut mencatat, sistem rudal antipesawat Tor sangat andal melawan pesawat, helikopter, drone, dan bahkan rudal balistik.
Untuk diketahui, pernyataan ini klaim dari pihak Rusia. Bagaimana dengan klaim dari pihak Ukraina? Sudah pasti akan berbeda.
-Kallmoz-