AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Seorang pilot AU Ukraina tewas setelah pesawat Su-24 (yellow 59) miliknya jatuh di dekat Shyshaky di wilayah Poltava (14/10). Sementara satu awak lainnya menderita luka-luka.
Juru bicara AU Ukraina Yuriy Ignat mengonfirmasi kepada wartawan hilangnya pesawat militer tersebut.
Dilaporkan, setelah menyelesaikan misi tempur, pesawat ditembak rudal antipesawat Rusia. Awak telah berusaha terbang balik ke pangkalan udara asal, namun gagal.
Jet yang jatuh adalah varian Su-24MR, merupakan versi intai taktis yang diperoleh AU Ukriana sebelum Uni Soviet runtuh.
Sementara itu, sebelumnya pesawat pembom/serang Su-24 AU Rusia jatuh di wilayah Rostov, dekat perbatasan Ukraina pada Minggu pagi (9/10).
Media Rusia melaporkan bahwa jet yang jatuh tersebut tengah menjalankan uji terbang rutin.
Kedua pilot berhasil melontarkan diri sebelum jet meluncur ke tanah di daerah desa Sibyrka di Distrik Federal Selatan yang berbatasan dengan Ukraina.
Mengenai Su-24 Fencer, jet bersayap geometri variabel rancangan biro desain Sukhoi ini dikembangkan pada era Uni Soviet, sering disetarakan dengan General Dynamics F-111 dari Amerika Serikat.
Su-24 dirancang untuk menembus wilayah udara musuh dan menghancurkan target darat dan permukaan dalam kondisi cuaca apa pun, siang dan malam.
Pesawat sanggup terbang rendah mengikuti kontur permukaan bumi guna menghindari tangkapan radar lawan.
Jet bermesin ganda ini dipersenjatai dengan beragam jenis rudal, mulai dari tipe udara ke permukaan seperti Kh-23 atau Kh-23M, lalu rudal pelacak radar pasif Kh-28 dan Kh-58.
Su-24 juga dibekali rudal udara ke udara Vympel R-60 yang digunakan untuk bertempur dengan pesawat lawan.
-RBS-