Ini rincian rudal Rusia penggempur Kyiv dan kota lainnya pada Senin pagi

Rudal yang digunakan Rusia untuk menyerang KyivIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jantung ibu kota Kyiv dan sejumlah kota lainnya di Ukraina mendapat guncangan besar akibar serangan rudal yang diluncurkan Rusia pada Senin pagi tanggal 10 Oktober 2022.

Kerusakan besar dialami Kyiv, yang sejak delapan bulan berperang dengan Rusia tidak berhasil disentuh oleh pasukan Moskow.

Banyak orang bertanya-tanya, rudal apa yang digunakan oleh Rusia dalam serangan tersebut? Berikut rinciannya, sebagaimana dugaan pihak Ukraina.

Kh-101 Ghost, adalah rudal jelajah udara ke permukaan jarak jauh yang sangat berbahaya. Harganya cukup tinggi hingga 13 juta dolar AS per unit.

Majalah Forbes Ukraina memperkirakan, Rusia mungkin telah menghabiskan sekitar 700 juta dolar AS untuk serangan terhadap target di seluruh kota Ukraina pada tanggal 10 Oktober tersebut.

Pihak Ukraina menyebut, Rusia meluncurkan 84 rudal jelajah dan mengerahkan 24 drone untuk melakukan serangkaian serangan terhadap kota-kota Ukraina pada hari Senin.

Sementara itu di pihak Rusia, Preisden Vladimir Putin mengatakan, serangan pada tanggal 10 Oktober merupakan implementasi dari rencana Staf Umum yang menargetkan beragam infrastruktur.

“Berdasarkan usulan Kementerian Pertahanan dan implementasi rencana Staf Umum, serangan skala besar dengan rudal jarak jauh presisi tinggi dilakukan pagi ini pada 10 Oktober, menargetkan infrastruktur energi, komando militer, dan jalur komunikasi di Ukraina,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan itu.

Putin mengulangi tuduhan bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melakukan serangan di jembatan Kerch di Krimea pada tanggal 8 Oktober.

Ia menyebutnya sebagai tindakan teroris yang menghancurkan infrastruktur vital sipil Rusia. Pada saat yang sama, serangan itu adalah tindakan respons.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah mencapai semua target yang ditentukan dan menyelesaikan misi dalam serangan udara.

Forbes Ukraina merinci, militer Rusia telah menggunakan rudal Kh-101 (13 juta dolar per unit), rudal Kalibr (6,5 juta dolar per unit).

Lalu rudal Iskander (3 juta dolar per unit), rudal Onyx (1,25 juta dolar per unit), dan rudal Kh-22 (1 juta dolar per unit).

Serangkaian drone Rusia yang didapatkan dari Iran yang digunakan dalam serangan 10 Oktober juga bernilai jutaan dolar.

Khusus mengenai Kh-101, ini adalah rudal jelajah jarak jauh subsonik canggih yang memiliki jangkauan maksimum hingga 5.000 km.

Dengan jarak yang begitu jauh, pesawat pembom Rusia dapat meluncurkan rudal Kh-101 dari jarak yang aman tanpa mengkhawatirkan sistem pertahanan udara musuh

Kh-101 dikembangkan oleh Rusia setelah bubarnya Uni Soviet. Rudal ini didapuk untuk menggantikan Kh-55 (AS-15 Kent) lama.

Rudal tersebut memiliki panjang rudal 7,54 m dan diameter 0,51 m. Berat peluncuran Kh-101 mencapai 2,3 ton.

Setiap pembom Tu-95MS mampu membawa hingga enam rudal Kh-101 yang dipasang secara eksternal. Sementara Tu-160 dengan sistem revolver internal yang juga membawa enam rudal.

Yang istimewa, Kh-101 memiliki kemampuan untuk sembunyi dari radar dengan terbang di ketinggian rendah, yang membuat pendeteksian dan penembakannya menjadi sangat sulit.

Kh-101 mengoreksi jalur penerbangan melalui sistem navigasi satelit GLONASS bersama dengan Sistem Navigasi Inersia (INS).

Selain itu, rudal tersebut juga didukung oleh detektor optoelektronik dengan teknologi image matching untuk akurasi yang sangat tinggi.

Meskipun rudal Kh-101 dikembangkan pada era1990-an, Rusia baru menyempurnakan senjata ini dalam beberapa tahun terakhir dan digunakan untuk pertama kalinya dalam kampanye militer Rusia di Suriah.

Menurut pabrikan, kesalahan target Kh-101 hanya sekitar 5-10 m. Parameter yang sangat baik untuk sebuah rudal dengan jangkauan ribuan kilometer.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *