AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jembatan Krimea yang menghubungkan Rusia dan Krimea, terbakar dan sebagian runtuh pada Sabtu pagi.
Terlihat dalam video dan foto yang beredar di media sosial, api dan asap mengepul di jembatan sebelah kanan.
Sementara di jembatan sebelah kiri jalannya roboh.
Kedua jalur jembatan yang berdampingan itu sering disebut jembatan barat dan timur.
Belum diketahui apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran dan robohnya jembatan vital yang disebut sebagai Jembatan Selat Kirch itu.
The Drive menyebut ada beberapa gerbong kereta di jembatan itu.
Ini merupakan jembatan yang strategis bagi pasukan Rusia di Krimea di tengah berkecamuknya perang dengan Ukraina.
Pembangunan jembatan itu menghabiskan biaya miliaran setelah Rusia merebut Krimea pada tahun 2014.
Disinyalir, jembatan ini telah lama menjadi salah satu target utama Ukraina, meskipun tidak memiliki persenjataan tradisional yang mampu menyerangnya dari jauh.
Bahkan, Pentagon telah secara terbuka menyatakan bahwa mereka melihat jembatan itu sebagai target yang layak bagi pasukan Ukraina.
Rusia telah mengerahkan pertahanan udara dan tongkang umpan dalam upaya untuk melindunginya dari beberapa jenis serangan dalam beberapa bulan terakhir.
Bila ledakan ini sebagai sebuah kecelakaan, hal ini akan menjadi ledakan yang sangat nyaman bagi Ukraina dan bencana serta memalukan bagi Rusia, tulis portal pertahanan tersebut.
Kantor berita RIA Novosti melaporkan, tak lama setelah kejadian, lalu lintas di jembatan telah dihentikan.
Tempat parkir dengan air dan toilet telah didirikan di Kerch untuk kendaraan yang tidak dapat melintasi Jembatan Krimea itu, tulis TASS.
RIA Novosti menyebut ledakan itu akibat kebakaran tangki bahan bakar.
Komite antiteroris nasional mengatakan, sebuah truk diledakkan di Jembatan Kerch, lapor RIA Novosti di saluran Telegramnya.
-Kallmoz-