Pengembangan roket R-Han 450 masuk ke tahap penyempurnaan desain

R-Han 450Istimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengembangan roket darat ke darat R-Han 450 yang dilakukan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Kementerian Pertahanan RI telah memasukan tahap ke-2 dari empat tahap yang direncanakan.

Fokus pengembangan roket R-Han berdaya jangkau 100 km ini saat ini lebih ditujukan pada penyempurnaan desain roket yang dinamai R-Han 450 dan peningkatan karakteristik motor roket.

Penyempurnaan desain ditujukan untuk mendapatkan rancangan motor roket yang diharapkan.

Sedangkan penyempurnaan struktur dilakukan dengan mempertebal grafit dan nosel, penurunan laju pembakaran bahan bakar (burning rate propellant), dan optimasi isian semburan api/pyrotechnics yang digunakan pada pemantik (igniter), tulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di lamannya.

Materi dalam kegiatan ini meliputi pembahasan tentang pengujian propelan dan strukturnya dengan Radiografi/Sinar-X.

Pengujian struktur propelan dilakukan dengan cara penyinaran dengan sinar berenergi tinggi (Sinar-X atau Sinar Gamma).

Sinar ini dapat menembus benda uji dan membentuk bayangan pada film radiografi.

Pada kesempatan tersebut juga dibahas perencanaan kegiatan uji statis, serta pengerjaan di laboratorium yakni kegiatan pengetesan setelah proses decoring atau pengetesan kekerasan.

Pembuatan prototipe R-Han 450 kali ini ditujukan untuk menyempurnakan desain propulsi roket (perubahan komposisi propelan dan isian igniter) serta desain struktur roket (dimensi ablatif material pada nozzle).

Perekayasa Ahli Madya PRTR (Pusat Riset Teknologi Roket) BRIN, Wiwiek Utami Dewi, mengungkapkan bahwa hasil uji statis roket standar (MX100) yang telah dilakukan sebanyak sembilan kali.

Hasilnya menunjukkan bahwa desain baru tersebut bekerja dengan baik.

“Oleh karena pengujian pada roket standar (MX100) sudah berhasil, maka saat ini periset PRTR BRIN tengah membuat prototipe roket R-Han 450 skala asli (diameter motor roket 450 mm, panjang motor 4.200 mm) untuk diuji statis pada akhir Oktober mendatang,” jelasnya.

Diharapkan kolaborasi riset ini dapat memajukan kemandirian teknologi penerbangan dan antariksa, khususnya di bidang roket.

Kegiatan ini juga menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Dahana (Persero).

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *